Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,14% ke level 6.147 pada perdagangan Kamis (25/3).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menyebut, bursa saham AS ditutup melemah pada perdagangan Rabu (24/3). Tekanan masih terus berlanjut dari yield obligasi 10 tahun yang bertengger di level 1,61%.
Kenaikan yield ini didukung oleh pernyataan dari The Federal Reserve dan Janet Yellen selaku Sekretaris Bendahara AS yang percaya stimulus fiskal dan moneter mendorong pertumbuhan ekonomi pada 2021.
"Selain itu, keduanya setuju valuasi dari aset sudah terlalu tinggi untuk beberapa area. Namun, keduanya percaya bahwa sektor keuangan masih cukup sehat dan siap menghadapi pergolakan saat stimulus sudah mulai hilang," kata Dennies.
Sementara itu Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, investor mempertimbangkan sektor pasar saham mana yang paling tepat untuk mendapatkan keuntungan dari penguatan pertumbuhan, sambil memantau inflasi yang lebih tinggi.
"Secara sentimen, pergerakan IHSG cenderung terkonsolidasi hari ini di tengah aksi wait and see investor pada pasar AS. Di sisi lain, kasus Covid-19 gelombang tiga di Eropa juga bisa turut meningkatkan kekhawatiran pasar," ujar Lanjar.