Emiten produsen minuman beralkohol merek Bintang, PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI), menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk mengumumkan laporan keuangan perusahaan periode finansial yang berakhir pada 31 Desember 2019.
Direktur Finance Multi Bintang Indonesia Sandra Asher Pattenden mengatakan pada 2019 perseroan berhasil mempertahankan volume dan bahkan meningkatkan pangsa pasar di semua kategori. Dia menyampaikan, hingga tutup tahun 2019, perusahaan berhasil membukukan peningkatan pendapatan sebesar 4%, dari Rp3,574 triliun pada 2018 menjadi Rp3,711 triliun pada 2019.
“Kami melihat kinerja luar biasa dari produk-produk non-alkohol kami, yang mencerminkan fokus kami untuk memperkuat posisi sebagai perusahaan multi beverage," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (28/8).
Sandra menjelaskan, produk non-alkohol seperti Bintang Zero 0.0% dan Bintang Radler 0.0% tumbuh dua digit dengan semakin banyaknya konsumen yang mencari alternatif dari bir biasa dengan rasa yang enak sehingga dapat dinikmati pada berbagai kesempatan.
Namun demikian, dia mengungkapkan pasar bir berada dalam tekanan karena melemahnya pengeluaran dan melambatnya industri pariwisata, yang merupakan aspek pendorong penting bagi industri bir.
Tantangan lainnya, kenaikan tarif cukai yang hanya dikenakan kepada bir, sehingga menjadikannya relatif lebih mahal dibanding kategori minuman dengan kadar alkohol yang lebih tinggi.
"Meski demikian, profitabilitas perusahaan tetap berada pada tingkatan yang sehat, dengan laba bersih turun 2% dari Rp1,224 triliun pada 2018 menjadi Rp1,206 triliun pada 2019," ujarnya.
Sementara, masih merebaknya pandemi Covid-19 memicu RUPST memutuskan untuk tidak membagikan dividen tambahan selain dividen interim yang telah dibayarkan pada 12 November 2019 lalu sebesar Rp47,00 per saham. Selain itu, besaran dividen Interim tersebut juga disahkan sebagai dividen final untuk tahun keuangan 2019.
“Hal ini diberlakukan demi mengamankan arus kas dan memastikan kami dapat bangkit dari krisis ini dengan lebih kuat, karena pada tahapan ini kami belum bisa memperkirakan sepenuhnya dampak negatif dari Covid-19 pada bisnis kami," ucapnya.
Perubahan direksi
Selain pengumuman laporan keuangan perusahaan, MLBI juga mengumumkan penunjukan René Sánchez Valle sebagai Presiden Direktur dan Joerg Gruetzmacher sebagai Direktur Supply Chain, masing-masing menggantikan Murk Hidde Spits dan Chew Boon Hee, yang telah ditugaskan untuk menempati posisi di negara lain.
René Sánchez Valle bergabung dengan HEINEKEN pada 2010 sebagai Global Production Strategy Manager di HEINEKEN International, dan sejak itu telah ditunjuk sebagai Managing Director HEINEKEN Mongolia dan HEINEKEN Myanmar sebelum bergabung dengan Multi Bintang Indonesia, sedangkan Joerg Gruetzmacher bergabung dengan HEINEKEN pada 2001 sebagai Deputy Brewery Manager di Chur Brewery di Swiss. Ia telah mengisi posisi sebagai Brewery Manager di beberapa negara, serta Supply Chain Director dan Production Director di China, sebelum ditugaskan di Indonesia.
“Pada 2019, kami meningkatkan kinerja pada empat aspek penting dari rantai nilai kami; pengetahuan pasar, dan konsumen, menjadi organisasi yang bergerak berdasarkan data, berinvestasi pada para karyawan kami, dan peningkatan kemampuan di rantai pasokan," tambahnya.