Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan meminta Tol Semarang-Demak, khususnya Seksi 1 ruas Kaligawe-Sayung, ditinggikan. Langkah ini untuk mengantisipasi dampak banjir di wilayah tersebut.
"Jalan tolnya akan kita tinggikan, kemudian jalan di bawahnya akan kita tinggikan sehingga tidak tergenang lagi," ucap Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, di Kota Semarang. Konstruksinya bakal dikerjakan 6 bulan usai Lebaran 2023 agar tak mengganggu aktivitas mudik.
Sebagai informasi, beberapa lokasi di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), dilanda banjir sejak Sabtu (31/12) dan baru surut pada Rabu (4/1). Aktivitas masyarakat pun lumpuh imbas rob dan tingginya debit air hujan.
Oleh sebab itu, Kementerian PUPR akan menambah jumlah pintu air di Rumah Pompa Kali Tenggang dan Rumah Pompa Kali Sringin. Pintu air bakal dibuka tutup sesuai pasang surut air laut.
"Kalau airnya pasang, pintu ditutup agar tidak melimpas balik. Kalau surut, baru kita buka sehingga air bisa mengalir dari sungai ke laut secara gravitasi," katanya, melansir situs web Kementerian PUPR.
Basuki menerangkan, penanganan banjir di Kota Semarang dilakukan menggunakan sistem polder, yang mencakup area Semarang Barat, Semarang Tengah, dan Semarang Timur. Sistem ini diklaim dirancang untuk mengatasi banjir rob.
"Rob sudah mulai tertangani, apalagi nanti kalau selesai jalan tol Semarang-Demak Seksi 1 dengan tanggul laut. Ini penanganan banjir dari hulu," ujarnya.