Mobil listrik murah menjamur, pasar tumbuh subur
Mobil listrik mulai menggoyang pasar otomotif Indonesia. Penjualan kendaraan listrik alias battery electric vehicle (BEV) melonjak hingga ratusan persen pada empat bulan pertama 2024. Menjamurnya model mobil listrik dengan harga yang mulai menyaingi mobil konvensional di segmen yang sama menjadi daya tarik konsumen.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales atau yang dikirim dari pabrik ke dealer mobil listrik nasional mencapai 7.745 unit hingga April 2024. Angka itu naik 151,46% dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang sebesar 3.080 unit. Dari total penjualan tersebut, tiga besar mobil terlaris merupakan brand asal China yang ditawarkan dengan harga ringan di kantong.
Mobil listrik paling laris adalah Wuling BinguoEV yang hadir di Indonesia dalam tiga varian, yakni Long Range AC, Long Range AC/DC, dan Premium Range. Harganya sekitar Rp317 juta hingga Rp372 juta on the road Jakarta.
Kemudian, Chery Omoda E5 yang terjual hingga seribuan unit. Mobil ini hanya tersedia dalam satu varian dengan harga Rp498,8 juta. Serta, Wuling Air ev, yaitu mobil listrik pertama Wuling Motors di Indonesia. Wuling Air ev hadir dalam tiga varian, yaitu Lite, Standard Range, dan Long Range dengan rentang harga Rp243 juta hingga Rp299,5 juta.
China dan Korea mendominasi
Senior Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memprediksi mobil listrik asal China masih akan mendominasi di Indonesia. Merek asal negeri tirai bambu banyak diburu oleh konsumen karena harganya yang jauh lebih miring dibandingkan produk negara lain.
Selain itu, mobil listrik asal Korea juga banyak diminati. "Meski dari segi harga lebih mahal dibandingkan mobil listrik asal China, namun produsen Korea lebih unggul secara kualitas. Harga per unitnya juga masuk dalam range market di Indonesia," ujar Tauhid kepada Alinea.id.
Produsen dari dua negara tersebut makin gencar menawarkan mobil pelahap setrum di Indonesia. Wuling, salah satu produsen asal China akan menjajakan mobil listrik anyar, Cloud EV. Direktur Penjualan dan Pemasaran SGMW Motors Indonesia Dian Asmahani, dikutip dari Antara menyebut, target pasar Cloud EV mencakup keluarga-keluarga muda yang menginginkan kenyamanan berkendara dengan ruang kendaraan lega dan dapat mengangkut seluruh anggota keluarga serta lebih banyak barang bawaan. Kendaraan berukuran panjang 4.295 mm, lebar 1.850 mm, dan tinggi 1.652 mm itu dipasarkan dengan harga mulai dari Rp398 juta.
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) berencana meluncurkan mobil listrik baru di Indonesia. "Kami berencana menghadirkan mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau dalam waktu dekat,” tutur Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia Fransiscus Soerjopranoto, dalam keterangannya yang diterima Alinea.id, Kamis (16/5).
Produsen asal negeri gingseng itu juga menyasar kue kendaraan listrik di berbagai segmen, termasuk penggunaan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Frans mengatakan akan mengembangkan kerja sama dengan perusahaan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan pemerintah Indonesia terkait kendaraan dinas listrik yang diperuntukkan bagi Pejabat Eselon I dan Eselon II, hingga IKN yang mengharuskan kendaraan listrik sebagai sarana transportasi wajib.
"Pemerintah Indonesia sempat menginformasikan jika mobil listrik di IKN harus menggunakan mobil listrik yang dirakit di Indonesia. Kami menyambut baik hal ini karena sejak tahun 2022 tepatnya di bulan Maret Hyundai telah menghadirkan IONIQ 5 yang merupakan mobil listrik pertama yang diproduksi di Indonesia di pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI)," tuturnya.
Dia menyebut, kesiapan produksi mobil listrik Hyundai di Indonesia juga didukung oleh hadirnya pabrik baterai sel - PT HLI Green Power (HLI) dan baterai sistem Hyundai Energy Indonesia (HEI). “Ke depannya baterai sel dan baterai sistem akan resmi buatan dalam negeri, ujar Frans.
Butuh waktu
Kendati penjualan mobil listrik mengalami peningkatan tajam, namun masih membutuhkan waktu untuk menyaingi mobil konvensional. Tauhid mengatakan penjualan kendaraan listrik di Indonesia masih sekitar 8% dari total jumlah penjualan kendaraan secara nasional.
"Tren mobil listrik akan bagus, namun untuk mencapai market di atas 10% saja masih membutuhkan banyak waktu," ujarnya.
Menurutnya, pasar mobil listrik masih didominasi kota besar seperti Jabodetabek yang membutuhkan kendaraan kedua agar bisa melaju di tengah aturan ganjil-genap. Selain itu, sebagian besar model mobil listrik yang ditawarkan oleh pabrikan juga diperuntukkan bagi perkotaan dengan infrastruktur cukup baik.
"Biaya pemeliharaan yang murah juga menjadi salah satu pertimbangan konsumen untuk membeli mobil listrik," imbuhnya.
Sementara itu, laporan terbaru International Energy Agency (IEA) menyebut penjualan mobil listrik global berpeluang tumbuh pada 2024. Syaratnya, harga terjangkau dan ketersediaan fasilitas pengisian ulang baterai atau stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
Laporan Global EV Outlook IEA yang disiarkan di situs resmi IEA, Selasa 23 April 2024 menunjukkan lebih dari satu dari lima mobil terjual di seluruh dunia akan berupa mobil listrik tahun ini. Penjualan mobil listrik diperkirakan mencapai 17 juta unit hingga akhir tahun.
Penjualan mobil listrik secara global pada kuartal I-2024 tercatat tumbuh 25% menjadi lebih dari 3 juta unit, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang berjumlah di atas 2,5 juta unit.