Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat penanaman modal asing (PMA) yang masuk ke Indonesia sepanjang triwulan I-2019 mencapai Rp107,9 triliun. Modal asing yang masuk terbesar dari Singapura dan China.
Plt Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani mengatakan realisasi investasi terbesar berasal dari lima sektor usaha.
Lima sektor usaha tersebut yakni transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar US$1,6 miliar; listrik, gas, dan air sebesar US$1,5 miliar; perumahan, kawasan industri dan perkantoran US$1 miliar; serta pertambangan sebesar US$0,6 miliar.
"Apabila seluruh sektor industri digabung, maka terlihat sektor industri memberikan kontribusi terbesar sebesar US$1,9 miliar atau 26% dari total PMA," ujar Farah.
Capaian realisasi investasi kelima terbesar berdasarkan negara asal yakni Singapura US$1,7 miliar (24%), China US$,2 miliar (16,1%), Jepang mencapai US$1,1 miliar, Malaysia US$700 juta, dan Hongkong mencapai US$600juta.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan realisasi dari PMA dipengaruhi fluktuasi kurs rupiah.
"Khusus untuk pergantian dari tahun fiskal 2018 ke 2019, kurs cukup signifikan pengaruhnya dari Rp13.400 menjadi Rp14.200 per dollar Amerika Serikat," ujar Lembong.
Adapun realisasi investasi PMA pada triwulan I-2019 sebesar Rp108,9 triliun turun 0,9% dibanding triwulan I-2018 sebesar Rp107,9 triliun.