Salah satu platform pendanaan digital UMKM di Asia Tenggara, Grup Modalku pada Kamis (7/10) mengumumkan, telah memperoleh dana pinjaman sebesar US$18 juta dari sindikasi yang dipimpin tiga institusi keuangan, yaitu Helicap Investments selaku pengurus utama dengan mandat tunggal, Social Impact Debt Fund, dan suatu grup layanan keuangan dari Jepang.
Saat ini, Grup Modalku tengah berada dalam proses yang lancar untuk menerima pendanaan institusi sebesar US$120 juta dengan tujuan mendanai pinjaman bagi perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Asia Tenggara. Hal tersebut bersamaan dengan pendanaan yang diterima dari impact investor dari Eropa seperti Triodos Investment Management untuk meningkatkan pinjaman modal usaha di Indonesia.
Platform pendanaan digital UMKM yang didirikan pada 2015 ini, menyediakan pinjaman usaha bagi UMKM yang mayoritas didanai pendana individu dan institusional. Grup Modalku menggunakan teknologi untuk mendukung UMKM layak kredit namun tidak memiliki akses ke layanan keuangan melalui platform digitalnya.
Lebih dari 50% PDB setiap negara anggota ASEAN adalah kontribusi dari UMKM, namun karena banyak UMKM yang tidak memiliki riwayat transaksi kredit atau jaminan pinjaman, seringkali mereka ditolak saat mengajukan pinjaman usaha ke institusi pinjaman tradisional. Oleh karena itu, Grup Modalku mempermudah akses ke pendanaan dengan menggunakan titik data alternatif, termasuk tetapi tidak terbatas ke arus kas UMKM (yang menunjukkan kemampuannya membayar kembali pinjaman), untuk menyetujui pinjaman.
"Pandemi Covid-19 merupakan ujian penting bagi daya tahan Grup Modalku dan kami bersyukur telah sukses melewatinya, salah satu caranya dengan menggunakan model kredit yang berdasarkan Artificial Intelligence. Kami juga merasa bangga dan terhormat atas kepercayaan dari Helicap, Social Impact Debt Fund, dan grup layanan keuangan Jepang yang turut serta dalam pendanaan ini. Pendanaan akan kami gunakan untuk terus mengembangkan dunia pinjaman digital bagi UKM. Kami percaya bahwa ini adalah awal mula dari hubungan jangka panjang dan akan memotori evolusi perusahaan secara konsisten ke depannya,” ujar Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya, dalam keterangan tertulisnya.
Pendanaan ini diperoleh setelah Grup Modalku berhasil melewati pemeriksaan keuangan dan uji kelayakan risiko dengan para pendana. Nantinya, dana yang telah diperoleh Grup Modalku akan digunakan untuk mendanai UMKM yang layak dan memajukan misinya untuk mencapai inklusi keuangan di kawasan Asia Tenggara.
Lebih lanjut, Co-Founder dan CEO Helicap Pte Ltd, induk perusahaan dari Helicap Investments dan Helicap Securities David Z Wang menyampaikan, Helicap merupakan perusahaan pemberi pinjaman alternatif yang menyediakan peluang pendanaan swasta ke jaringan pemberi dana yang luas. Hal tersebut sesuai dengan misi Helicap, yaitu mendukung pinjaman sustainable atau berkelanjutan, Helicap bergabung dalam ronde pendanaan Grup Modalku menggunakan lengan investasinya, Helicap Investments, setelah kesepakatan diatur oleh lengan sekuritasnya, yaitu Helicap Securities.
"Kami merasa senang dapat mendukung perusahaan seperti Grup Modalku dalam misinya menyediakan akses ke modal usaha bagi UMKM layak yang kurang dilayani institusi keuangan. Helicap didirikan dengan tujuan mendobrak hambatan-hambatan bagi mereka yang membutuhkan modal usaha dan mereka yang dapat menyediakan modal usaha. Transaksi ini membuktikan bahwa minat dan kemampuan dari individu dan institusi untuk peluang pendanaan melalui pinjaman swasta tetap ada dan berkelanjutan. Helicap berada dalam posisi yang tepat untuk menyediakan akses ke pinjaman-pinjaman berkualitas melalui hubungan kami dengan penyedia pinjaman ternama seperti Grup Modalku," katanya.
Selanjutnya, institusi keuangan yang bertindak sebagai penasihat, Social Impact Debt Fund yang dilekola oleh Taurus Wealth Advisors bersama Greenarc Capital, menyediakan pendanaan pinjaman ke Grup Modalku berdasarkan dampak perusahaan terhadap kesenjangan ekonomi di Asia Tenggara.
Sebagai informasi, Grup layanan keuangan Jepang yang ikut berkontribusi dalam ronde pendanaan ini telah memperbarui komitmennya terhadap FinTech pinjaman di Asia Tenggara yang berfokus terhadap dampak untuk masyarakat dan memiliki riwayat dalam mempercepat penggunaan layanan keuangan di pasar negara berkembang untuk memfasilitasi perkembangan jangka panjang dari perusahaan-perusahaan dalam portofolionya.
Dengan fasilitas sindikasi sejumlah US$18 juta ini, diharapkan akan dapat meningkatkan total ronde pendanaan, bersamaan dengan naiknya minat investor dari Asia dan juga Eropa.