Kenaikan peringkat yang diberikan oleh Moodys Investor Services diproyeksi menambah tenaga kaum bullish di bursa saham.
Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya, mengatakan peluang kenaikan Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih terbuka lebar. Hal ini terlihat dari support level yang teruji dan mampu dipertahankan dengan baik.
"Kenaikan peringkat oleh Moody's terhadap Indonesia, juga dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG diawal pekan, hingga beberapa waktu mendatang," ujarnya dalam riset, Minggu (15/4).
Menurut dia, momentum koreksi wajar masih dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian, mengingat IHSG dalam jangka panjang masih berada dalam jalur uptrend.
Dia memerkirakan, IHSG pada awal pekan ini berpotensi melaju di zona hijau. Dia memerkirakan IHSG bergerak di level 6.171-6.389 dengan saham pilihannya TLKM, SMRA, HMSP, MYOR, UNVR, ICBP, PWON, BJTM, KLBF, dan BBNI.
Secara terpisah, analis PT KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko, menilai secara teknikal walapun ada rebound dari low harian, namun IHSG masih rawan terkena aksi jual kaum beruang atau bearish di level resistance.
"Sehingga, secara keseluruhan pattern trend relative dalam downtrend atau konsolidasi atau sideways," tuturnya.
Dia memerkirakan, IHSG pada awal pekan berada di rentang support 6.270-6.140-6.070-5.950-5.840, dan level resistance 6.450-6.550-6.680. Saham-saham pilihan di antaranya BBRI, SMRA, INCO, dan WSKT.
Pada pekan lalu, IHSG akhirnya ditutup menguat 1,54% setelah berminggu-minggu terus tertekan. IHSG ditutup naik ke level 6.270,32 dari pekan sebelumnya 6.175,05.
Penguatan IHSG membuat nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan lalu terkerek naik 1,59% menjadi Rp6.979,66 triliun dari Rp6.870,15 triliun pada sepekan sebelumnya.
Kepala Divisi Komunikasi BEI Oskar Herliansyah mengatakan, sepanjang pekan lalu, rata-rata nilai transaksi harian mengalami peningkatan 16,55% menjadi Rp6,90 triliun dari Rp5,92 triliun sepekan sebelumnya.
“Rata-rata volume transaksi harian saham di BEI pada pekan lalu juga naik 12,89% menjadi 9,28 miliar unit saham dari 8,22 miliar unit saham sepekan sebelumnya,” kata Oskar dalam keterangan tertulis.
Selain itu, kata Oskar, rata-rata frekuensi transaksi harian saham di BEI pada pekan lalu juga naik 8,24% menjadi 383,71 ribu kali transaksi dari 354,48 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Tercatat, sepanjang pekan lalu, investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih dengan nilai Rp1,59 triliun. Sehingga, sepanjang tahun ini investor asing telah mengakumulasikan net sell senilai Rp26,48 triliun.