close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay.
icon caption
Ilustrasi. Pixabay.
Bisnis
Selasa, 11 Februari 2020 14:11

Moody’s tahan peringkat utang Indonesia di Baa2/outlook stabil

Moody's mempertahankan peringkat Indonesia karena pertumbuhan ekonomi yang stabil dan beban utang pemerintah yang rendah.
swipe

Lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investor Service (Moody’s) mempertahankan peringkat sovereign credit rating Indonesia pada level Baa2/outlook stabil (investment grade) pada Senin (10/2). Sebelumnya, Moody’s meningkatkan sovereign credit rating Indonesia menjadi Baa2 outlook stabil dari Baa3 outlook positif pada 13 April 2018.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyatakan afirmasi rating Indonesia pada level Baa2 dengan outlook stabil oleh Moody’s mengonfirmasi optimisme stakeholders internasional terhadap prospek perekonomian Indonesia di tengah tantangan global maupun domestik. 

Perry menyatakan prospek perekonomian yang tetap positif tersebut merupakan hasil dari sinergi bauran kebijakan yang selaras antara Bank Indonesia dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi. 

“Ke depan, Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif untuk menjaga tetap terkendalinya inflasi dan stabilitas eksternal, serta turut mendukung momentum pertumbuhan ekonomi,” kata Perry dalam keterangan resmi, Senin (10/2).

Dalam siaran persnya, Senin (10/2), keputusan Moody's mempertahankan peringkat Indonesia disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil dan beban utang pemerintah yang rendah.

Moody's melihat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mencapai lebih dari US$1 triliun, dengan populasi penduduk mencapai lebih dari 260 juta jiwa, mampu mendukung daya tahan ekonomi Indonesia dalam meredam tekanan.

"Meskipun berada dalam fase pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, kinerja ekonomi Indonesia mampu terus melampaui sebagian besar negara pada peringkat Baa," tulis Moody’s. 

Moody’s menilai  reformasi yang terus berlanjut mampu mengatasi sejumlah tantangan seperti hambatan yang bersumber dari struktur ekonomi dan peraturan, sistem hukum dan peraturan yang belum jelas, serta pasar keuangan domestik yang belum dalam.

Dalam beberapa tahun terakhir, Moody’s mencatat reformasi Indonesia lebih difokuskan pada pembangunan infrastruktur, terutama konektivitas transportasi, dan deregulasi kebijakan untuk mendorong investasi. 

Sementara dari sisi fiskal, Moody’s menilai Indonesia mampu menjaga beban utang pemerintah tetap rendah dan defisit transaksi berjalan tetap pada tingkat yang moderat. Moody’s pun memprakirakan utang pemerintah tetap stabil di kisaran 30% dari PDB dalam jangka pendek maupun menengah.

Sementara, dari sisi eksternal, Moody’s memprakirakan transaksi berjalan Indonesia tetap berada pada tingkat yang moderat, dibandingkan negara peer peringkat Baa.

"Namun, ada sejumlah tantangan yang saat ini dihadapi seperti penerimaan pemerintah yang rendah, ketergantungan pemerintah terhadap pendanaan eksternal, serta kerentanan struktur ekonomi terhadap siklus komoditas," kata Moody’s. 

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan