Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), pada perdagangan Selasa (15/6). Suspensi ini dilakukan dalam rangka cooling down akibat peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham DCII.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy, dalam pengumumannya mengatakan, penghentian sementara perdagangan saham DCII tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai.
"Tujuannya untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasar informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII)," tulis Lidia dan Irvan.
Berdasarkan catatan Alinea.id, DCII melantai pertama kali di bursa pada 6 Januari 2021. Perseroan melepas 357 saham baru atau setara dengan 15% modal disetor dan ditempatkan perseroan. DCII melepas sahamnya dengan harga penawaran Rp420 per saham.
Sebelum disuspensi BEI, saham DCII pada perdagangan Senin (14/6) bertengger di level Rp50.250 per saham. Artinya, saham DCII tercatat telah naik 11.864% sejak IPO. Saham DCII pun saat ini memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp119,78 triliun.
Sebelumnya, saham DCII terangkat sentimen masuknya bos Grup Indofood, Anthoni Salim ke saham perusahaan. Anthoni Salim saat ini diketahui mengempit 11,2% saham perseroan.
Adapun pada Senin (14/6) kemarin, dalam keterangan resmi yang diterima Alinea.id, DCII melakukan topping off gedung data center pertama H2 di Karawang, Jawa Barat. Anthoni Salim sebelumnya telah memulai langkah memasuki bisnis digital di Indonesia, termasuk juga data center, melalui kerjasama dengan IndoKeppel dan investasi di CBN.
Topping off ini dihadiri oleh Axton Salim, Philipus Piong dari pihak Anthoni Salim, dan Toto Sugiri mewakili DCI, serta seluruh jajaran direksi H2. Kegiatan topping off ini menandakan kegiatan konstruksi memasuki tahap akhir dan diperkirkan selesai pada kuartal IV-2021.