close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) bersama Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kanan) dan Erwin Rijanyo, menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta,Kamis (20/2). Foto Antara/Puspa Perwitasari/ama.
icon caption
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) bersama Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kanan) dan Erwin Rijanyo, menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta,Kamis (20/2). Foto Antara/Puspa Perwitasari/ama.
Bisnis
Kamis, 20 Februari 2020 16:27

Neraca Pembayaran 2019 kembali surplus

Surplus neraca pembayaran pada 2019  telah menopang perekonomian dari faktor eksternal.
swipe

Bank Indonesia (BI) mencatat, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sepanjang 2019 mengalami surplus hingga US$4,7 miliar, setelah di 2018 defisit sebesar US$7,1 miliar.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, surplus neraca pembayaran pada 2019  telah menopang perekonomian dari faktor eksternal.

"NPI tetap baik, sehingga menopang ketahanan sektor eksternal. NPI keseluruhan 2019 mencatat surplus sebesar US$4,7 miliar," kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Kamis (20/2).

Perbaikan NPI didorong oleh surplus transaksi modal, daya tarik pasar keuangan yang besar, dan ketidakpastian pasar keuangan global yang sedikit mereda di sepanjang 2019. 

Selain itu, defisit transaksi berjalan juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, yaitu tercatat sebesar 2,72% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Lebih rendah dari 2018 yang mencapai 2,94%.

Ke depan, Bank Indonesia menargetkan dapat mengendalikan defisit transaksi berjalan sepanjang 2020 dan 2021 sebesar 2,5% hingga 3,0%. Salah satu langkah yang akan ditempuh adalah dengan mendorong peningkatan penanaman modal asing (PMA).

"Kami akan terus meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah untuk memperkuat ketahanan sektor eksternal, termasuk berupaya mendorong peningkatan PMA serta mengendalikan defisit transaksi berjalan yang pada 2020 dan 2021 pada kisaran 2,5%-3,0% PDB," jelasnya.

Sementara untuk aliran modal asing yang masuk ke Indonesia sepanjang Januari 2020, tercatat secara neto sebesar US$6,3 miliar. 

"Pada awal Februari 2020, aliran masuk modal asing terutama investasi portofolio di pasar keuangan mengalami penyesuaian setelah terjadinya Covid-19," ujarnya.

Sedangkan neraca perdagangan pada 2020 mencatat defisit US$0,86 miliar, dipengaruhi ekspor yang belum kuat akibat kondisi global yang masih lemah. 

Di lain sisi, BI mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2020 tercatat sebesar US$131,7 miliar, setara dengan pembiayaan 7,8 bulan impor atau 7,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. 

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan