close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
 Kepala BPS Margo Yuwono dalam rilis BPS, Senin (16/1/2023). Alinea.id/ Erlinda PW.
icon caption
Kepala BPS Margo Yuwono dalam rilis BPS, Senin (16/1/2023). Alinea.id/ Erlinda PW.
Bisnis
Senin, 16 Januari 2023 17:04

Neraca perdagangan Indonesia surplus ke-32 kali sebesar US$3,89 miliar

Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan selama 2022 mencapai US$54,46 miliar atau senilai Rp820,2 triliun.
swipe

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan kinerja neraca perdagangan Indonesia di Desember 2022 kembali mengalami surplus sebesar US$3,89 miliar atau Rp58,5 triliun.

Menurut Kepala BPS Margo Yuwono, surplus ini menjadi yang ke-32 kali terjadi secara berturut-turut sejak Mei 2020. Sedangkan secara kumulatif, surplus neraca perdagangan selama 2022 mencapai US$54,46 miliar atau senilai Rp820,2 triliun. Capaian ini naik jika dibandingkan dengan 2021 yang tercatat sebesar US$35,42 miliar.

"Neraca perdagangan pada Desember 2022 ini tercatat surplus sebesar US$3,89 miliar. Ini membukukan surplus berturut-turut untuk 32 bulan terakhir sejak Mei 2020," ujar Margo dalam konferensi pers rilis BPS, Senin (16/1).

Selanjutnya dari sisi impor, pada Desember 2022 Indonesia memiliki nilai impor sebesar US$19,94 miliar atau naik 5,16% dibanding bulan sebelumnya, yang sebesar US$18,96 miliar.

“Jika dibandingkan Desember 2021, kinerja impor Desember 2022 tercatat turun sebesar 6,61% dan menjadi penurunan terdalam di dua tahun terakhir,” tutur Margo.

Lebih lanjut, nilai impor migas selama Desember 2022 naik 14,15% secara bulanan atau month to month (mtm) menjadi US$3,20 miliar. Kemudian untuk impor nonmigas pada Desember 2022, tercatat senilai US$16,74 miliar atau naik 3,60%  mtm. Secara kumulatif, nilai impor sepanjang 2022 mencapai US$237,52 miliar atau naik 21,07% dari 2021.

Margo menambahkan, untuk nilai-nilai ekspor Indonesia pada Desember 2022 tercatat sebesar US$23,83 miliar atau turun 1,10% dibandingkan November 2022 sebesar US$24,09 miliar. Sedangkan secara year on year (yoy) ekspor Indonesia naik 6,58% dibanding Desember 2021.

Dia juga mengungkapkan, ekspor Indonesia mengalami peningkatan pada tujuan negara nontradisional.

Negara-negara tersebut antara lain Bhutan yang mengalami kenaikan ekspor hingga US$67,39 juta selama 2022, dengan komoditas mesin, dan perlengkapan elektrik, serta bagiannya (HS85) dan kendaraan dan bagiannya (HS87). Disusul Botswana yang naik US$3,72 juta dengan komoditas utama HS87 dan mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS84) , Chad naik US$1,40 juta dengan komoditas utama produk farmasi (HS30) dan HS87, Aruba naik US$1,12 juta, dan U.S. Virgin Islands yang naik US$0,82 juta.

“Perluasan pasar ekspor ini kita harapkan terus berlanjut, sehingga bisa meningkatkan produksi dalam negeri dan pada akhirnya memperkuat ekonomi domestik dengan cara memperluas tujuan ekspor kita tidak hanya di pasar tradisional,” ujarnya.

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan