PT Nestle Indonesia menambah investasinya di Indonesia hingga sebesar US$100 juta. Investasi sebesar itu akan dipergunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, dalam kondisi ekonomi yang dipengaruhi pandemi Covid-19 saat ini, Nestle tetap percaya diri dalam menambah investasinya di Indonesia.
“Saya kira keseriusan dari head office Nestle untuk menyetujui penambahan mutual investment US$100 juta merupakan keputusan yang tepat, bukan hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan industri, tetapi juga bagi perkembangan perusahaannya sendiri sebagai salah satu yang terbesar di dunia,” papar Agus seperti dilansir kemenperin.go.id, Jumat (11/9).
PT Nestle Indonesia merupakan salah satu industri fast moving consumer goods yang saat ini mengoperasikan tiga pabrik, yakni di Karawang (Jawa Barat), Kejayan (Pasuruan, Jawa Timur), dan Panjang (Lampung). Perusahaan tersebut mempekerjakan sekitar 3.568 karyawan serta sekitar 15.000 jiwa yang terkait dengan bisnisnya.
Penambahan investasi dari Nestle juga merupakan sebuah komitmen yang sangat baik untuk memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan industri manufaktur nasional.
Nilai itu belum termasuk program kemitraan yang dilakukan oleh Nestle Indonesia. Di mana, Nestle juga mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat yang sekaligus berdampak positif bagi keberlangsungan usahanya. Antara lain melalui pembinaan dan kemitraan dengan para peternak sapi di Jawa Timur untuk menghasilkan susu segar sebagai food stock dengan rata-rata per tahun belanja susu segar dari 26 ribu peternak mencapai Rp1,7 triliun.
Program serupa juga dilakukan juga oleh Nestle dengan petani kopi di Tanggamus, Lampung. Perusahaan membeli kopi dari para petani dengan nilai mencapai Rp1 triliun per tahun. Kopi tersebut sebagian besar merupakan bahan baku bagi produk ekspor.
“Bila digabung, program kemitraan untuk bahan baku susu segar dan kopi mencapai sekitar Rp3 triliun. Tidak hanya merupakan investasi yang besar, tetapi program ini juga betul-betul melibatkan petani dan peternak di seluruh Indonesia,” sebut Menperin AGK.
Sementara Presiden Direktur Nestle Indonesia Ganesan Ampalavanar, mengaku sangat optimis produk-produk consumer goods masih akan tumbuh positif di Indonesia.
“Karena itu, sebagai perusahaan yang memiliki komitmen jangka panjang, Nestle meyakini perlu meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen,” ujarnya.