Daftar emiten media di tanah air kian bertambah. Perusahaan media televisi, NET TV atau PT Net Visi Media, melakukan masa penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) mulai 19-24 Januari 2022.
Jika tidak ada aral melintang, penjatahan akan dilakukan 24 Januari, sehingga pencatatan IPO di BEI bisa dilakukan pada 26 Januari.
Lalu, berapa harga yang ditetapkan?
Berdasarkan pengumuman di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), calon emiten ini menetapkan harga penawaran Rp196 per saham atau di batas atas harga dalam penawaran awal (bookbuilding) sebelumnya yang berkisar Rp190 hingga Rp196 per saham. Adapun jumlah saham yang ditawarkan 765.306.100 unit. Dengan demikian, perusahaan bakal mengantongi dana segar hingga Rp149,99 miliar dalam IPO ini.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT NH Korindo Sekuritas.
Investor bisa melakukan pemesanan menggunakan sistem penawaran umum elektronik. Penyampaian minat atas efek wajib disampaikan secara langsung melalui sistem penawaran umum elektronik atau lewat perusahaan efek yang merupakan partisipan sistem di mana pemodal yang bersangkutan menjadi nasabahnya. Bisa juga melalui perusahaan efek yang bukan merupakan partisipan sistem di mana pemodal yang bersangkutan menjadi nasabahnya.
Sementara itu, bersamaan dengan penawaran umum, NET TV juga akan menerbitkan saham baru sebanyak 5,94 miliar saham biasa atas nama, dalam rangka pelaksanaan konversi. Konversi saham terdiri dari, yaitu seluruh tagihan yang dimiliki oleh PT Indika Inti Holdiko berdasarkan Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham menjadi 1,80 miliar saham, dan obligasi wajib konversi alias mandatory convertible bonds yang telah diterbitkan perseroan kepada PT Semangat Bambu Runcing dan PT First Global Utama masing-masing sebesar 2,07 miliar saham. Maka, total persentase saham hasil pelaksanaan konversi adalah sebesar 25,31% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dan pelaksanaan konversi.