close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi proyek DGIK.  Foto nusakonstruksi.com
icon caption
Ilustrasi proyek DGIK. Foto nusakonstruksi.com
Bisnis
Rabu, 29 Desember 2021 14:09

Nusa Konstruksi Enjiniring membidik pendapatan Rp1 triliun pada 2022

Optimisme tersebut didukung oleh rencana ekspansi untuk kembali masuk ke proyek-proyek infrastruktur yang didominasi proyek pemerintah.
swipe

Salah satu perusahaan konstruksi swasta nasional terbesar di Indonesia, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. (DGIK), membidik pendapatan senilai Rp1 triliun pada 2022, atau tumbuh 300% dibandingkan dengan proyeksi pendapatan 2021 yang berkisar Rp345 miliar-Rp350 miliar.

Optimisme tersebut didukung oleh rencana ekspansi perseroan untuk kembali masuk ke proyek-proyek infrastruktur yang didominasi oleh proyek pemerintah. 

Direktur Utama DGIK Budi Susilo menyebutkan, target pendapatan 2022 akan ditopang oleh perolehan kontrak baru sebesar Rp1,8 triliun. Angka tersebut naik signifikan dibandingkan realisasi kontrak baru pada tahun ini yang hanya sebesar Rp167 miliar atau naik 978% YoY (Year on Year). 

“Ditambah dengan besaran kontrak tahun ini yang carry over ke tahun depan berkisar Rp300 miliar. Dengan demikian, total order book DGIK pada tahun depan mencapai Rp2,1 triliun,” ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (29/12).

Budi Susilo menambahkan, target pertumbuhan yang signifikan tersebut, merupakan babak baru (new era) bagi perseroan. Di mana tidak hanya didorong oleh perbaikan performa, namun juga oleh masuknya PT Global Dinamika Kencana (GDK) menjadi pemegang saham pengendali perseroan.

Sementara pada tahun ini, perseroan lebih banyak fokus pada perbaikan internal dan juga faktor pandemi Covid-19. Hal itu sebagai akibat terjadinya penundaan sejumlah proyek infrastruktur Tanah Air.

"Untuk proyek pemerintah, perseroan tetap mengerjakan sejumlah proyek yang diperoleh dari 2019 dan 2020. Misalkan saja pembangunan gedung Universitas Mulawarman, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, pembangunan jalan dan pekerjaan sejumlah pengaman pantai di Sumatera dan Jawa," ungkap Budi Susilo .

Perseroan pada tahun ini, berhasil membukukan kinerja positif setelah tahun lalu mengalami rugi bersih. Meskipun secara pendapatan masih menurun, namun perseroan berhasil mencatatkan laba bersih.

Sebagai tambahan informasi, hingga saat ini DGIK sedang mengerjakan beberapa proyek, di antaranya Holland Village di Jakarta, Ciputra Bisnis Park & Delft Ciputra Apartemen di Makassar, RS Umum Aisyiyah di Ponorogo, Bandara Udara Nabire di Papua, PLTU 1.000 MW Cirebon.

Selain itu, perseroan juga baru melakukan penyerahan/final hand over kepada Universitas Mulawarman dan Islamic Development Bank, dari proyek tersebut Nusa Konstruksi Enjiniring meraih Certificate of Customer Satisfaction for Excellent Service on Cost, Quality, and Time, serta Certificate of Achievement for Zero Fatal Accident.

Sementara itu, hingga kuartal III-2021, DGIK membukukan pendapatan sebesar pendapatan sebesar Rp232,8 miliar atau mengalami penurunan sebesar 27,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun perseroan mampu membukukan laba bersih sebesar Rp1,5 miliar, naik signifikan dibandingkan kerugian bersih Rp27,2 miliar yang diperoleh periode yang sama tahun lalu.

Neraca perusahaan di 9M2021 juga semakin solid dengan turunnya liabilitas yang disertai dengan kenaikan ekuitas. Sehingga rasio utang terhadap ekuitas (DER/debt to equity ratio) turun menjadi 0,54x dari posisi di akhir 2020 sebesar 0,71x. Kondisi likuiditas juga meningkat, di mana cash ratio (rasio kas & setara kas dibanding liabilitas lancar) naik menjadi 0,38x dibandingkan posisi di akhir 2020 sebesar 0,27x.

img
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan