close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau pelaku industri jasa keuangan agar tetap tenang meski terjadi aksi bom secara sporadis di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. / Antara Foto
icon caption
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau pelaku industri jasa keuangan agar tetap tenang meski terjadi aksi bom secara sporadis di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. / Antara Foto
Bisnis
Selasa, 15 Mei 2018 03:34

OJK imbau industri keuangan tenang terkait bom Surabaya

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau pelaku industri jasa keuangan agar tetap tenang meski terjadi aksi bom secara sporadis di Surabaya.
swipe

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau pelaku industri jasa keuangan agar tetap tenang meski terjadi aksi bom secara sporadis di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Boedi Armanto mengatakan, pihaknya berduka akan kejadian tersebut. Ia juga menghimbau masyarakat tetap tenang dan tidak berlebihan menyikapinya, agar menciptakan kestabilan.

Dalam acara bertemakan 'Memacu Inklusi Keuangan Syariah' Boedi mengatakan, OJK bertanggung jawab untuk mengawasi pasar modal, pasar modal syariah hingga perbankan, lengkap dalam suatu lingkup perlindungan nasional.

"Kami imbau pelaku industri jasa keuangan untuk tetap tenang, mengingat secara fundamental, perekonomian kita masih terjaga dengan baik," ujar Boedi di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (14/5).

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan, dampak dari kejadian tersebut tidak terlalu besar kepada investasi dan hanya bersifat temporer. Begitu pun terhadap sektor pariwisata, akan tergantung kepada cara pemerintah mengatasinya.

"Misal pariwisata ada travel warning, nah tinggal bagaimana kita menyikapi dan mengatasinya," katanya. 

Sekretaris Perusahaan Panorama Destination, AB Sadewa menambahkan, pascaterjadinya bom atau aksi teroris, dampaknya tidak signifikan ketimbang jika ada wabah atau virus.

"Terkait wisata mancanegara, hingga hari ini belum ada pembatalan. Sedangkan untuk wisatawan nusantara sendiri memang lebih reaktif, namun pola rebound-nya tidak akan lama," ujar Sadewa saat dihubungi Alinea.id, Senin (14/5).

Panorama destination juga telah mengeluarkan travel advice untuk mengingatkan akan potensi terorisme. "Saya pikir terorisme isu di seluruh dunia, termasuk di Eropa pun tidak luput dari terorisme. Jadi mereka (wisman) memang selayaknya untuk waspada dimanapun," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan strategi apabila tragedi bom atau teroris berdampak pada pengasilan perseroan, yakni dengan menjual destinasi lain di luar Indonesia (Malaysia, Thailand, Vietnam) untuk mengejar peningkatan pertumbuhan.

"Saya turut berduka cita, semoga kejadian teror tidak membesar," tutupnya.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan