Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae menilai, pasar keuangan Indonesia belum efisien. Sehingga, ia bersama Otoritas Jasa Keuangan akan membentuk konsolidasi perbankan, baik bank skala kecil seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR) maupun bank umum.
Dian yang baru saja menjabat sebagai Anggota Dewan Komisioner OJK periode 2022 -2027 menegaskan bahwa konsolidasi perbankan adalah sebuah keharusan. Saat ini pihaknya sedang berencana menyusun road map atau peta jalan konsolidasi perbankan, terutama implementasi ketentuan modal inti minimum perbankan senilai Rp3 triliun hingga akhir tahun ini. Namun Dian belum bisa menjelaskan secara detail tentang rencana konsolidasi perbankan yang akan ia susun ini.
“Rencana konsolidasi ini akan kami lakukan secara terukur dengan tidak memaksakan secara segera,” ujar Dian dalam konferensi pers OJK yang disiarkan dari YouTube, Rabu (20/7).
Menurutnya, sembari merencanakan konsolidasi, ia juga akan melihat bagaimana situasi dari setiap bank di lapangan. Baik Bank Perkreditan Daerah (BPD) maupun bank umum dari segala level. Dirinya juga berjanji akan berkonsisten mengupayakan konsolidasi melalui pendekatan permodalan. Sehingga kedepannya perbankan Indonesia diharapkan bisa lebih efisien.
Berikutnya berkaitan dengan digitalisasi, Dian bersama pihaknya di OJK akan melakukan beberapa langkah untuk menciptakan iklim kondusif dan aman bagi pengembangan bank digital yang saat ini sedang berkembang.
“Kami akan melakukan upaya yang lebih proaktif untuk mencegah terjadinya risiko yang muncul baik teknis maupun operasional dari kegiatan-kegiatan oleh digitalisasi perbankan ini,” imbuhnya.
Langkah yang akan ditempuh Dian di antaranya saat ini identifikasi permasalahan dan rencanakan solusi yang lebih sistematis. Sehingga jika terjadi kendala, OJK tidak terlalu bergantung pada pihak bank. Bahkan sistem yang akan dirancang ini diupayakan mampu melindungi keseluruhan perbankan dan seluruh sistem keuangan.
“Harus ada upaya-upaya tertentu supaya bank tumbuh lebih cepat dan sustainable. Kami perkuat integritas sistem keuangan khususnya perbankan agar jadi pondasi pertumbuhan perbankan yang lebih cepat dan lebih sehat,” jelas Dian.
Integritas keuangan menurutnya bisa menambah kredibilitas pada perbankan. Selain itu, Dian juga mengupayakan perlindungan konsumen di sektor perbankan. Hal ini akan jadi perhatian karena Dian menyebut tak ingin ada lagi nasabah-nasabah atau pihak lainnya yang dirugikan dalam melakukan transaksi.
“Ini semua mengarah ke bagaimana kita membangun sistem, regulasi, dan pengawasan yang terintegrasi. Semuanya akan kita hubungkan seoptimal mungkin,” pungkas Dian.