OJK sebut 3 unicorn dan decacorn akan melantai di BEI

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, beberapa perusahaan teknologi di Indonesia berencana melakukan penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO). 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan, tiga perusahaan teknologi tersebut berstatus unicorn dan decacorn, dengan total valuasi sekitar US$21 miliar. 

"Dengan masuknya unicorn dan decacorn ke bursa, ini akan berpotensi mendongkrak kapitalisasi pasar saham emiten BEI, dan menarik lebih banyak investor, termasuk investor asing," ujar Hoesen, Kamis (15/7). 

Sebagaimana diketahui, salah satu perusahaan unicorn teknologi Indonesia, Bukalapak, menyampaikan akan melakukan IPO di pasar modal Indonesia. Jika tidak ada aral melintang, Bukalapak akan mencatatkan sahamnya di BEI pada 6 Agustus mendatang.

Hoesen pun optimistis IPO perusahaan teknologi akan menggairahkan pasar modal Indonesia. 

Lebih lanjut, Hoesen menuturkan BEI sejak 25 Januari 2021 telah menerapkan klasifikasi sektor baru untuk saham teknologi, yaitu IDXTECHNO. BEI mencatat indeks ini terus mengalami penguatan hingga 860% sejak awal tahun.

Selain itu, kata dia, terdapat tiga perusahaan yang bergerak di sektor teknologi yang masuk ke jajaran 10 besar perusahaan dengan kapitalisasi pasar di atas Rp100 triliun. Menurutnya, hal ini menggambarkan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi mulai menghiasi jajaran emiten big cap di BEI.

"Meskipun jumlah kapitalisasi pasarnya masih di kisaran total 5% dari seluruh market cap yang ada di Indonesia, tapi hal ini tidak menutup prospek perkembangannya ke depan, untuk menjadi top leading di BEI," ucap dia.

Sebagai perbandingan, kata Hoesen, saham-saham di Wall Street pada 10 hingga 20 tahun lalu dihiasi oleh saham perusahaan di sektor keuangan, energi, dan manufaktur. Saat ini, saham dengan kapitalisasi pasar besar di Wall Street didominasi perusahaan di sektor teknologi seperti Apple, Facebook, Amazon, dan lainnya.