close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Gedung OJK. Foto istimewa
icon caption
Gedung OJK. Foto istimewa
Bisnis
Kamis, 18 November 2021 16:02

OJK sebut ada 4.874 instrumen produk di pasar modal

OJK terus berupaya meningkatkan investor ritel untuk mengimbangi kerentanan terhadap investor global.
swipe

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kegiatan diskusi virtual, yaitu OJK mengajar dengan tema “Bijak Berinvestasi di Pasar Modal bagi Investor Pemula” pada, Kamis (18/11).

Pada kesempatan ini, Rektor Universitas Padjajaran Rina Indiastuti mengungkapkan, jumlah investor ritel, temasuk pemula dari unsur masyarakat, dan milenial terus mengalami peningkatan. 

“Tampaknya OJK berhasil dalam mempersuasi calon investor atau investor baru. Investor pemula ataupun ritel itu biasanya kategorinya nonprofesional dan mereka tidak mempunyai pengetahuan yang mendalam. Mereka bebas memilih menyimpan uang di bank, membeli langsung reksa dana atau saham,” jelas Rina dalam kegiatan OJK mengajar (18/11).

Menurutnya, investasi investor pemula akan bermanfaat bagi perusahaan besar, SNI, UKM, pemerintah daerah, dan lainnya. Investasi ini juga sangat berguna bagi universitas, seperti Universitas Padjajaran yang memerlukan tambahan pendanaan.

"Bijak berinvestasi adalah mendapatkan pengembalian finansial atas investasi, maka kegiatan investasi apapun sangatlah penting bagi ekonomi itu akan mendorong pendapatan lain. Jika produksi naik, konsumsi naik, pendapatan naik, dan berikutnya Indonesia akan semakin tumbuh. Kita semua berharap pada 2030, Indonesia bisa masuk dalam top 7 negara maju,” tuturnya.

Sementara, Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen memaparkan terkait pelaku pasar modal yang sangat beragam dan saling terkait. Ia mengatakan, terdapat 51.888 pihak yang berizin/terdaftar di OJK dan 4.874 instrumen produk pasar modal.

Undang-Undang OJK dan Undang-Undang Pasar Modal itu menjelaskan masalah perizinan, pengaturan, pengawasan, dan penegakan hukum. Kemudian tujuan pasar modal adalah pendalaman pasar dan peningkatan kepercayaan investor di pasar modal Indonesia dari sisi infrastrukturnya, yaitu mengembangkan infrastruktur untuk kelancaran transaksi/kegiatan di pasar modal, dalam upaya meningkatkan jumlah investor di pasar modal.

"Saat ini kami berupaya meningkatkan investor ritel untuk mengimbangi kerentanan terhadap investor global,” paparnya.

Hoesen juga menyampaikan tentang manfaat keberadaan pasar modal. Pertama sebagai salah satu sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi perusahaan dalam mengembangkan usaha. Kedua, sebagai tempat penyebaran kepemilikan perusahaan kepada masyarakat. Ketiga, sebagai tempat investasi bagi investor yang ingin berinvestasi di aset keuangan. Keempat, menjadi salah satu industri yang sangat terbuka dan menjunjung tinggi profesionalisme sehingga akan mendorong terciptanya iklim usaha yang sehat. Kelima, menciptakan lapangan kerja atau profesi bagi masyarakat, baik sebagai pelaku pasar maupun investor.

“Kapitalisasi pasar modal Indonesia per 12 November 2021, sudah mencapai Rp8.166,56 triliun, dan kapitalisasi pasar modal Indonesia terhadap PDB adalah 50,76% yoy,” tambah Hoesen.


 

img
Kania Nurhaliza
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan