Dengan diresmikannya kapal Very Large Crude Carrier (VLCC) Pertamina Pride di Teluk Semangka, Lampung (15/4), semakin menegaskan bahwa Pertamina International Shipping (PIS) siap menjadi yang terdepan di bisnis marine dan logistik.
Kesiapan tersebut ditandai dengan peresmian oleh Menteri BUMN Erick Tohir. Dalam sambutannya, Erick mengatakan, transformasi seluruh unit bisnis di Pertamina menjadi hal yang penting untuk dilakukan.
“Bermuaranya VLCC Pertamina Pride diharapkan menjadi kekuatan tersendiri dalam menjaga ketahanan energi nasional, yang tidak hanya melayani Pertamina namun dapat menjadi global player dan siap bersaing dengan didasari oleh Good Corporate Governance," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (20/4).
Kehadiran kapal tanker raksasa atau VLCC Pertamina Pride tersebut di perairan Indonesia, diharapkan dapat mempermudah alur distribusi energi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Selain itu, PIS juga berambisi untuk menjadi perusahaan logistik yang terintegrasi dan terkemuka di Asia. Dalam mewujudkannya, PIS membentuk strategi roadmap menjadi tiga fase, yaitu fokus untuk kapitalisasi core Pertamina dengan menekankan pada integrasi PIS dengan anak perusahaan pertamina lainnya.
Lalu, fokus untuk menjadi perusahaan logistik terintegrasi di Indonesia, dan fokus untuk menjadi perusahaan transportasi energi yang sustainable dan terkemuka di wilayah regional.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan bahwa investasi yang dilakukan dengan menghadirkan dua kapal VLCC yakni Pertamina Pride dan Pertamina Prime sejalan dengan arahan pemegang saham untuk go global.
Nicke menambahkan, sebagai perusahaan shipping, PIS akan bertransformasi menjadi integrated marine logistics karena bukan hanya mempunyai kapal, tetapi juga sarana tambahan dan storage yang ada di pelabuhan.
“Dengan demikian, maka value chain yang akan dikelola PIS juga akan semakin besar," imbuhnya.
Bisnis shipping di PIS sendiri telah mencakup FOB kargo impor, sewa kapal, dan FOB cargo lube base oil, terutama untuk pasar domestik dan regional di Asia Tenggara.
Sedangkan pada bisnis marine PIS meliputi jasa penunjang operasi marine, penyediaan tenaga kerja di pelabuhan, jasa kepelabuhanan, dan keagenan kapal.
Saat ini PIS telah mengoperasikan lebih dari 350 unit kapal. Armada kapal besar PIS meliputi beragam jenis kapal yang berfungsi untuk melayani jenis layanan kargo yang berbeda-beda, seperti kapal General Purpose (GP), Very Large Crude Oil Carrier (VLCC), Very Large Gas Carrier (VLGC), dan Floating Storage and Offloading Unit (FSO).
Untuk jasa marine dan logistik, PIS akan menyediakan layanan end-to-end marine dan logistik di beberapa pelabuhan strategis di Indonesia. Selain itu, PIS melihat bahwa kebutuhan konsumsi energi kian hari mengalami pertumbuhan yang signifikan. Mulai dari meningkatnya permintaan BBM untuk moda transportasi hingga LPG untuk kegiatan rumah tangga.
Saat ini terdapat tren positif total konsumsi energi dari berbagai jenis bahan bakar. Konsumsi energi final Indonesia mengalami kenaikan sebesar 3,5% CAGR dari 100,1 juta mtoe pada 2000 menjadi 185,5 juta mtoe pada 2018.
“Kami melihat adanya peningkatan konsumsi energi di Indonesia yang cukup signifikan, kami optimis dapat terus memenuhi kebutuhan energi untuk negeri," ujar Direktur Utama Pertamina International Shipping (PIS) Erry Widiastono.