Perusahaan maskapai penerbangan Garuda Indonesia mengaku masih memantau penjualan tiket menuju Lombok, pascaterjadi gempa dengan kekuatan 7 SR.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala Nugraha Mansury, mengaku, masih memantau data dari penjualan tiket pasca gempa bumi tersebut.
"Sejauh ini masih kami pantau. Tetapi kalau dilihat dari pengalaman erupsi Gunung Agung yang sebelumnya, tentunya ini bisa berpotensi terhadap penurunan penjualan tiket," jelas Pahala, di Jakarta, Kamis (9/8).
Belajar dari pengalaman bencana erupsi Gunung Agung, Garuda mencoba meminimalisir penurunan penjualan tiket tersebut.
"Kalau belajar dari Gunung Agung, membutuhkan kurun waktu sekitar tujuh bulan untuk kembali normal. Mudah-mudahan dengan pengalaman yang ada, bisa lebih singkat," harap dia.
Sementara Lion Air mengklaim tidak ada penurunan penerbangan pascagempa bumi yang mengguncang kawasan Nusa Tenggara Barat.
Corporate Communication Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, mengaku tidak ada penurunan atas penjualan tiket. "Lion Air Group (Lion Air, Wings Air dan Batik Air) tetap fokus pada rute dan regular flight," jelasnya saat dihubungi Alinea.id.
Hal ini terlihat dari data Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group pada 6 dan 7 Agustus. Lion Air malah menyediakan penerbangan tambahan (extra flight) untuk operasional dari dan menuju Bandar Udara Internasional Lombok Praya, Nusa Tenggara Barat (LOP).
"Operasional Lion Air dengan tetap mengutamakan faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan
penerbangan," ungkap Danang.
Adapun pada 6 Agustus 2018, Lion Air mengoperasikan armada jenis Boeing 737-900ER dengan kapasitas 215 kursi ekonomi, Boeing 737-800NG dengan kapasitas 189 kursi kelas ekonomi dan Boeing 737 MAX 8 dengan kapasitas 180 kursi.
Sedangkan pada 7 Agustus 2018, Lion Air melayani 10 penerbangan tambahan. Lion Air mengoperasikan armada tipe Boeing 737 MAX 8 dengan kapasitas 180 kursi kelas ekonomi, Boeing 737-800NG dengan kapasitas 189 kursi kelas ekonomi dan Boeing 737-900ER dengan kapasitas 215 kursi ekonomi.
"Semua full booking karena permintaan masyarakat dari dan ke LOP," jelas Danang.
Sebagai informasi, gempa bumi berkekuatan 6,4 pada skala richter (SR) mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa NTB, Minggu pukul 06.47 WITA. Pada 5 Agustus lalu pukul 18.64 WITA, NTB kembali di guncang dengan kekuatan 7,0 SR.