close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Bisnis
Sabtu, 07 Maret 2020 19:33

Opsi investasi terbaik di tengah pandemi coronavirus

Seseorang tanpa tabungan atau investasi tak ubahnya "menggali kubur sendiri".
swipe

Perusahaan konsultan keuangan, Jouska, menyarankan, publik berinvestasi instrumen deposito dan surat utang. Menyusul meluasnya penyebaran coronavirus (Covid-19) dan menghantam sektor keuangan.

CEO dan pendiri Jouska, Aakar Abyasa Fidzuno, menyatakan, wabah itu mempercepat dan mempertegas kondisi "angsa hitam" (black swan). Terminologi ini menggambarkan peristiwa tak terduga yang terjadi dan dampaknya masif.

Suatu kejadian dikategorikan black swan, apabila memenuhi tiga syarat. Kemungkinan terjadinya rendah, berdampak besar bagi perekonomian, dan akan banyak orang mulai menyadari peristiwa seharusnya bisa diperkirakan.

"Saat ini, cash is the king. Jadi, produk-produk multicurrency; produk perbankan, seperti deposito, Surat Berharga Negara (SBN), ini adalah pilihan terbaik di situasi saat ini. Untuk kita jaga dalam jumlah besar," tuturnya di Jakarta, Sabtu (7/3).

Aakar juga menyarankan aset konservatif, seperti deposito dan SBN, terus bertambah setiap tahun. Apa pun yang terjadi. Alasannya, menjadi pertahanan finansial terakhir.

"'Tiket kenyamanan' seseorang secara psikologis, itu kalau pegang cash. Kenyamanan itu penting untuk membuat keputusan logis," kata dia.

Menurutnya, seseorang tanpa tabungan atau investasi tak ubahnya "menggali kubur sendiri". Lantaran persaingan dalam 10-20 tahun ke depan kian ketat. Seiring besarnya populasi penduduk usia produktif.

"Punya kondisi finansial yang bagus, itu bukan lagi sebuah pilihan. Tapi, kewajiban. Setiap orang yang mau bertahan, beberapa tahun lagi, harus lebih peduli pada kondisi finansial mereka," ujarnya.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan