PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan outlook peringkat sembilan perusahaan akibat terdampak pandemi Covid-19 .
Assistant Vice President Corporate Rating Pefindo Niken Indriarsih, mengatakan penurunan outlook per April ini disebabkan meningkatnya risiko kehilangan pendapatan akibat wabah Covid-19.
"Kami merevisi beberapa outlook perusahaan menjadi negatif dan ada tiga perusahaan yang kami turunkan peringkatnya," kata Niken dalam konferensi pers virtual Pefindo, Jumat (8/5).
Dua perusahaan yang diturunkan ratingnya oleh Pefindo adalah PT Modernland Realty Tbk. dari A- dengan outlook negatif, menjadi BBB- dengan outlook negatif, PT Pos Indonesia (Persero) dari A- dengan outlook stabil menjadi BBB+ dengan outlook negatif, dan Perumnas dari BBB+ dengan outlook stabil menjadi SD atau selective default.
Pefindo menurunkan rating Perumnas menjadi default akibat gagal bayar pokok surat utang jangka menengah atau medium term notes yang dilakukan Perumnas. MTN I Perum Perumnas Tahun 2017 Seri A tersebut, seharusnya jatuh tempo pada 28 April 2020 dengan nilai Rp200 miliar dan kupon 9,75%.
Sementara itu, dari enam perusahaan yang diturunkan outlooknya oleh Pefindo, dua di antaranya datang dari sektor pariwisata. Penurunan ini diakibatkan oleh lesunya industri pariwisata terimbas Covid-19.
Kedua perusahaan tersebut adalah PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. yang direvisi outlook dari A stabil menjadi A negatif dan PT Panorama Sentrawisata Tbk. dari BBB+ dengan outlook negatif, menjadi BBB- dengan outlook negatif.
Perusahaan lain yang direvisi oleh Pefindo, adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dari A- stabil menjadi A- negatif, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dari A stabil menjadi A negatif. Lalu PT Barata Indonesia (Persero) dari BBB stabil menjadi BBB negatif dan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. dari BBB+ dengan outlook stabil menjadi BBB+ dengan outlook creditwatch negatif.