Perakit ponsel Iphone, Pegatron Corporation hengkang dari China dan membuka pabrik di Indonesia dengan investasi US$1 miliar.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan Pegatron akan masuk dengan menggandeng PT Sat Nusapersada Tbk. (PTSN). Pegatron membuka pabrik di Batam, Kepulauan Riau, lantaran dinilai ekonomi domestik cukup kuat.
"Ini kesempatan benefit buat Indonesia. Karena kami dianggap stabil demokratis dan pasar terbesar di Asean dan bisa akses pasar Asean," ungkapnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/12).
Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China, membuat investor membutuhkan negara yang memiliki fundamental yang cukup kuat seperti Indonesia.
"Tahap pertama sekitar US$1 miliar. Kita tunggu saja sampai mereka masukkan ke BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal)," ujar Airlangga yang juga mantan Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) ini.
Lebih lanjut, Menperin menyebut pemindahan pabrik ini rencananya berlangsung pada kuartal pertama tahun 2019.
"Itu kan bangun pabrik lama tidak satu hari jadi mudah-mudahan perijinannya diproses kuartal I-2019. Semoga bisa proses cepat," ungkapnya.
Selain industri elektornik, ada beberapa industri lain yang juga berencana memindahkan pabriknya ke Indonesia. Antara lain industri sepatu yang melirik pembangunan pabrik di Jawa Tengah, lalu ada juga industri elektronik, tekstil, pakaian dan ada beberapa industri baja tambahan yang akan dibangun di Morowali.
"Itu tentu mereka melihat peluang, dengan menggeser investasi dari China ke Indonesia, seperti yang dilakukan Lotte Chemical Titan," tambahnya.
Pemerintah menilai, industri komponen telepon pintar menjadi salah satu target yang menarik. Saat ini, Batam tengah mencoba menciptakan ekosistem industri telepon pintar dengan menggaet industri komponen, sehingga tercipta rantai pasok yang utuh.
Saat ini regulasi untuk mendukung misi tersebut tengah didiskusikan di pemerintah pusat. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Batam atau BP Batam dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) tengah mendorong agar regulasi terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) diubah dari hanya 30% dinaikan menjadi 40%.
Sementara itu, Sat Nusapersada sudah menginformasikan kerja sama dengan Pegatron ini ke BEI.
Dalam keterbukaan informasi, Sat Nusapersada menyampaikan bahwa perang dagang China-AS membuat produk yang dibuat di China dikenakan tarif tambahan jika dijual di AS.
"Ini membuat Pegatron hengkang dari China dan masuk ke Indonesia," kata Direktur Utama Sat Nusapersada Abidin Fan, mengutip keterbukaan informasi yang disampaikan, Senin (3/12).