Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar pameran "Pride of Indonesia" selama pelaksanaan KTT G20 di Bali. Acara digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, mengklaim, side event KTT G20 itu sebagai pembuktikan keunggulan dan kebanggaan produk karya anak bangsa. Dia pun mau para peserta dan undangan yang hadir meninjau kegiatan tersebut.
"Pride of Indonesia dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia dan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pascapandemi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri," ucapnya.
"Diharapkan Pride of Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya para undangan yang hadir pada puncak acara Presidensi G20 Indonesia di Bali," imbuh dia, melansir situs web Kemendag.
Berbagai produk dalam negeri dipamerkan secara digital dan fisik dalam kegiatan Pride of Indonesia melalui empat area multimedia. Produk-produksi yang dipertunjukkan terdiri dari berbagai bidang dan terkait tiga agenda G20, arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan.
Pride of Indonesia menampilkan beberapa alat pemeriksaan Covid-19 oleh PT Bio Farma dan Indovac terkait arsitektur kesehatan global, Kemudian, produk transformasi digital yang dipamerkan meliputi perusahaan digital Indonesia, transformasi layar digital interaktif, dan infrastruktur digital.
Adapun tema transisi energi berkelanjutan menampilkan produk sistem panel surya, layar interaktif transisi energi berkelanjutan, dan perusahaan rintisan kendaraan listrik Indonesia.
Saat menyambangi BNDCC, Zulhas, sapaan Zulkifli, juga sempat meninjau Digital Transformation Expo (DTE). Acara tersebut berisikan empat pilar strategis transformasi digital Indonesia, yakni infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital, dan ekonomi digital.
"Transformasi digital harus kita ambil dan pelajari karena menyangkut perubahan di seluruh dunia. Digitalisasi mengubah gaya hidup masyarakat dalam berbelanja. Oleh karena itu, hal ini sangat penting bagi Kementerian Perdagangan," paparnya.
"Usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) jika ingin berkembang, harus memasuki lokapasar digital," tambahnya. "Saya mengapresiasi pameran ini dan menyambut positif."