close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Kinerja IHSG. Freepik
icon caption
Ilustrasi. Kinerja IHSG. Freepik
Bisnis
Senin, 19 Juni 2023 07:20

MAMI: Pandangan positif ekonomi Indonesia belum tercermin pada pasar saham

MAMI mengharapkan sentimen pasar akan beralih menjadi lebih positif didukung oleh faktor seperti profitabilitas perusahaan yang baik.
swipe

Sebagian besar pasar percaya bahwa situasi pasar keuangan akan berangsur menjadi lebih positif menjelang akhir tahun. Untuk itu, Senior Portfolio Manager, Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Caroline Rusli berpandangan, volatilitas pasar akan cenderung tinggi selama paruh pertama dan beralih menjadi lebih positif menjelang akhir tahun terutama ketika The Fed sudah mencapai puncak suku bunganya.

Indonesia sendiri menawarkan stabilitas dan kondisi perekonomian yang terjaga baik. Outlook pasar keuangan Indonesia diharapkan menjadi semakin positif didukung oleh beberapa tema utama di paruh kedua. Tentunya hal itu bakal terjadinya dengan terbukanya ruang penyesuaian suku bunga.

"Setelah selama paruh pertama kebijakan moneter cenderung berfokus pada stabilitas, di paruh kedua peluang penyesuaian kebijakan yang lebih akomodatif terbuka seiring dengan suku bunga The Fed memuncak, inflasi mereda, selisih suku bunga riil tinggi dan nilai tukar Rupiah yang kuat. Perkembangan inflasi domestik dari kegiatan yang berkaitan dengan pemilu, serta perkembangan inflasi AS menjadi faktor yang mempengaruhi lintasan kebijakan moneter BI.

Kemudian Caroline juga melihat adanya potensi defisit fiskal dan pembiayaan pemerintah yang lebih baik. Hal itu didukung pendapatan yang kuat, surplus anggaran Indonesia sepanjang empat bulan pertama di tahun ini melebar ke rekor tertinggi sebesar 1,1% dari PDB. Perkiraan defisit anggaran tahun ini yang lebih rendah berpotensi mengurangi penerbitan obligasi.

Apalagi kerentanan eksternal menjadi relatif lebih rendah. Di mana, disiplin fiskal dan pasar domestik yang besar mengurangi kerentanan Indonesia terhadap perubahan eksternal. Deglobalisasi dan polarisasi dunia menguntungkan negara dengan situasi geopolitik yang relatif stabil seperti Indonesia. Meningkatnya perhatian pada aspek lingkungan, sosial dan tata kelola menguntungkan Indonesia sebagai bagian dari rantai pasokan energi terbarukan.

"Sayangnya pandangan yang lebih positif terhadap ekonomi Indonesia belum tercermin pada kinerja pasar saham di tahun ini," kata dia.

Kondisi inilah yang menurut dia, menyebabkan pergerakan pasar saham menjadi ‘lesu’. Malah, investor asing justru memiliki optimisme yang lebih baik pada pasar saham Indonesia. Hal itu terlihat dari arus masuk yang cukup konsisten bahkan ketika terjadi guncangan di pasar keuangan global.

"Di paruh kedua, kami mengharapkan sentimen pasar akan beralih menjadi lebih positif didukung oleh faktor seperti profitabilitas perusahaan yang baik ±67% dari perusahaan yang merilis kinerja keuangan kuartal pertama berhasil memenuhi dan mengalahkan ekspektasi konsensus sehingga membuka peluang kenaikan earnings di tahun ini, valuasi pasar saham yang relatif rendah dan meningkatnya aktivitas domestik terkait belanja pemilu menjelang akhir tahun," terang dia.

Dengan latar belakang kondisi makro yang kuat dan penyelenggaraan pemilu di 2024, MAMI memiliki pandangan yang positif terhadap beberapa sektor, pertama financials. Terutama pada bank besar di mana pertumbuhan profitabilitasnya masih kuat didukung oleh kondisi likuiditas yang terus membaik (menekan cost of fund) dan pertumbuhan kredit yang sehat. Masalah yang terjadi pada perbankan di Amerika Serikat dan Eropa turut meningkatkan daya tarik sektor perbankan Indonesia yang menawarkan fundamental baik, pergeseran arus investasi ini menjadi salah satu penyebab dari all time high beberapa emiten bank besar Indonesia.

Kedua, sektor communication services. Di mana, sektor ini berpotensi diuntungkan dari aliran dana kampanye lewat meningkatnya belanja masyarakat akan pulsa.

Ketiga, sektor consumer staples. MAMI menantikan katalis yang lebih positif di sektor ini ketika belanja pemerintah dan aliran dana kampanye mulai terdistribusi secara masif. Laporan keuangan kuartal I, menunjukkan kinerja yang cukup berbeda antara perusahaan yang menargetkan konsumen menengah ke atas dan menengah ke bawah. Perusahaan yang menargetkan menengah ke atas kinerja penjualan dan profitnya menguat, sedangkan yang menengah ke bawah terlihat trading down ke barang yang lebih rendah harganya, sehingga penjualan dan profit cenderung lebih melemah.

Keempat sektor materials yang menjadi bagian dari rantai pasokan energi baru dan terbarukan dengan preferensi eksposur pada emiten yang lebih banyak mendapatkan kontribusi pendapatan dari upstream dibandingkan downstream, karena situasi oversupply smelter yang akan terus bertambah dalam beberapa tahun ini.

"Di samping itu kami juga terus mencermati likuiditas dan volatilitas untuk memastikan pengelolaan investasi memberikan hasil optimal dengan risiko yang terkendali," tutur dia.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan