Pandemi Covid-19 yang melanda dua tahun belakangan ini berdampak ke semua sektor. Salah satunya adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di kala para pelaku UMKM berkesusahan saat pandemi, fintech lending menjadi relevan dalam memberikan bantuan ke UMKM.
Hal tersebut disampaikan oleh Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi. Dia mengatakan terkait dengan masa pandemi pihaknya melihat eksistensi dan keberadaan fintech khususnya Investree ternyata relevan.
"Dengan apa yang menjadi fokus bagaimana UMKM tetap bisa tetap tumbuh meskipun dengan keterbatasan-keterbatasan," paparnya dalam konferensi pers, Kamis (24/3).
Pihaknya melihat keberadaan satu ekosistem yang ke depan diperkirakan bisa menjadi ekosistem yang signifikan bagi UMKM dan bisa tumbuh. Diharapkan pemulihan UMKM pascapandemi ini bisa menjadi ekosistem kunci.
"Tentunya yang kami harapkan belanja pemerintah yang meningkat dan ada persentase belanja pemerintah yang saat ini dipenuhi oleh UMKM. Menjadi faktor UMKM untuk bisa tumbuh," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya juga melihat pengembangan-pengembangan transformasi. Tidak hanya yang fokus pada lending saja, tapi juga solusi-solusi industri digital untuk UMKM.
Adrian menyebut kerja sama dilakukan dengan ekosistem, termasuk bekerja sama dengan partnership kelompok-kelompok yang memiliki akses terhadap borrower. Dengan demikian, lebih menjaga kualitas dari akuisisi nasabah, akuisisi borrower selama masa pandemi.
"Ini yang kami lihat ke depan, bagaimana perencanaan ekosistem itu jauh lebih besar lagi. Akan jauh lebih kuat lagi dalam pengembangan Investree selanjutnya," terangnya.
Selain itu, dia menyebut jika Investree juga mendapat dukungan dari para lender yang dalam hal ini Investree sebagai platform. Selama masa pandemi dua tahun ini menurutnya terjadi peningkatan yang luar biasa dari segmen ritel lender.
"Rata-rata masih didominasi oleh kaum milenial hampir 70%, tumbuh sekitar 78% year on year (yoy) menjadi kurang lebih sekitar 50.000 yang aktif," jelasnya.
Kemudian, pertumbuhan dari sisi institusi baik perbankan dan nonperbankan juga mengalami peningkatan secara signifikan. Sehingga komposisi antara institusi dan ritel berada di angka sekitar 50% ritel dan 50% institusi.
"Dengan didukung oleh beberapa mitra-mitra kami bank-bank maupun non bank," tuturnya