Lembaga internasional Colliers International Group Inc. merilis laporan mengenai transformasi area kerja. Head of Office Services of Colliers International Indonesia Bagus Adikusumo mengatakan pandemi Covid-19 telah mengubah banyak aspek dalam skala global, termasuk lanskap area kerja.
Saat ini, bentuk area kerja bisa lebih fleksibel, di mana orang dapat memilih bekerja dari luar kantor selama masih sesuai dengan kebijakan perusahaan.
"Dengan efisiensi biaya hunian karena bekerja dari rumah, hal pertama yang akan terjadi adalah negosiasi ulang kontrak sewa, dengan kemungkinan adanya pengurangan area sewa dan pembaruan sewa yang lebih awal," kata Bagus dalam keterangan tertulis, Senin (22/2).
Saat ini, tujuan perusahaan adalah mempertahankan keuntungan dan memastikan keberlanjutan perusahaan. Dalam masa yang tidak pasti seperti sekarang, dia bilang, perusahaan perlu mengadopsi strategi yang tepat dan sejalan dengan prospek bisnis dan sumber daya yang tersedia.
Menurutnya, untuk alasan kesehatan dan keselamatan, banyak perusahaan yang menyadari bahwa melalui teknologi, bisnis dapat terus beroperasi tanpa mengharuskan semua karyawan melakukan pelaporan langsung ke kantor.
Realisasi ini disebut mengarahkan perusahaan pengguna kantor untuk mempertimbangkan kembali kebutuhan ruang kantor. Hal itu juga akan memengaruhi keputusan mengenai sewa kantor di masa mendatang.
"Ketika masa sewa berakhir, mayoritas penyewa akan memperbarui kontrak mereka dengan memperkecil area hingga 30% dan selanjutnya meminta fleksibilitas sewa sebagai cara untuk mengelola risiko," ujarnya.
Head of Project Management Colliers International Indonesia, Hendry Sugianto mengatakan transformasi area kerja tidak hanya berpengaruh pada sewa kantor, tetapi juga pengaturan aktivitas kerja.
Selain itu, perubahan tata letak area kerja juga memengaruhi keputusan terkait perlunya mempertahankan ruang tertutup atau memilih ruang terbuka yang lebih efisien.
"Meskipun beberapa perusahaan memiliki kantor tertutup untuk para eksekutif, pendekatannya telah bergeser menjadi workstation terbuka bagi karyawan dengan ruang menghadap ke jendela," ujarnya.
Namun, katanya, beberapa kantor malah telah menghilangkan kantor tertutup sepenuhnya untuk mencegah hambatan dan guna menyediakan komunikasi yang lebih baik antara pemimpin senior dengan anggota timnya.
"Ada juga ruang pertemuan terbuka informal yang biasa disebut sebagai 'area kolaborasi'," ucapnya.
Dia melanjutkan, seiring dengan berjalannya waktu, terjadi perkembangan yang disebut dengan agile workplaces. Dia memprediksi sebuah gedung perkantoran akan dibagi menjadi tiga tipe; sewa tradisional, ruang kerja bersama yang dikelola sendiri, dan ruang kerja bersama yang dikelola oleh pihak luar.