Pandemi Covid-19 menekan seluruh sektor usaha di Indonesia, tak terkecuali sektor kecantikan dan perawatan diri. Dilansir dari laporan McKinsey pada awal Mei menunjukkan 8% responden Indonesia memilih membatalkan atau menunda pembelian produk skin care tanpa batas waktu.
Meskipun demikian, Pendiri Skin Dewi, Dewi Kauw mengatakan, pandemi tidak begitu berdampak besar kepada bisnis skin care miliknya.
"Dari teman-teman di bisnis kecantikan atau online shop, tidak merasa ada dampak besar dari segi bisnisnya. Sejauh ini masih bagus," kata Dewi, Kamis (3/12).
Namun, diakui Dewi, pandemi sempat membuat beberapa rencana bisnis miliknya tertunda. Dia menuturkan di awal tahun ini, perusahaannya berencana melakukan banyak kegiatan secara luring, seperti mengikuti bazar dan membuat acara secara luring.
Karena pandemi, rencana-rencana tersebut harus ditunda dan dibatalkan.
"Jadi ada gangguan ke arah sana. Tetapi ternyata di akhir tahun, bisa terwujudkan luringnya, karena kami akan membuka outlet offline," ujar dia.
Adapun dalam waktu dekat, pihaknya akan mengadakan promo untuk memeriahkan hari belanja online nasional pada 12 Desember.
Sementara untuk pengembangan bisnis ke depan, Skin Dewi yang berfokus pada produk-produk perawatan organik ini akan meluaskan jangkauan produk mereka ke pasar kecantikan.
"Pengembangan ke depan, kami akan launching lebih banyak bodycare lainnya. Nantinya kami juga akan masuk ke make-up," tuturnya.