Terjadi deflasi sebesar 0,21% secara month to month (mtm) atau terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 111,80 pada Juli 2022 menjadi 111,57 pada Agustus 2022. Ini berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) di 90 kota.
Hal tersebut, menurut Kepala BPS, Margo Yuwono, merupakan deflasi terdalam yang pernah terjadi sejak September 2019 sebesar 0,27%, dan pada Juli 2022 di level 0,64%.
"Komoditas utama penyumbang deflasi pada bulan lalu berasal dari bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, dan daging ayam ras," katanya dalam paparannya secara daring, Kamis (1/9).
Dari 90 kota yang diamati, deflasi terjadi di 79 kota. "Deflasi dari yang paling dalam terjadi di Kota Tanjung Pandan (-1,65%), Singaraja (-1,48%), Sumenep (-1,13%), Sintang (-0,96%), Tual (-0,91%), dan Baubau (-0,71%)," jelas Margo.
Di sisi lain, inflasi pada Agustus 2022 berdasarkan tahun kalender tercatat sebesar 3,63%. Sementara itu, inflasi secara tahunan sebesar 4,69% year on year (yoy) pada Agustus 2022.
Beberapa kota yang mengalami inflasi tertinggi secara bulanan antara lain Ambon (0,82%), Luwuk (0,54%), Palangkaraya (0,28%), dan Surabaya (0,26%).
Ditinjau dari sisi komponen, Margo mengatakan, deflasi sebesar 0,21% (mtm) disebabkan deflasi pada komponen harga bergejolak, yaitu sebesar -0,51%, terhadap inflasi Agustus 2022. Sedangkan komponen inti dan harga yang diatur pemerintah masing-masing masih mengalami inflasi 0,24% dan 0,06% terhadap inflasi Agustus 2022.
"Penyebab utama deflasi pada harga bergejolak adalah komoditas bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit. Tapi, di harga bergejolak yang masih alami inflasi, utamanya adalah komoditas beras dan telur ayam ras," ujarnya.
Kemudian, yang memengaruhi secara dominan pada inflasi komponen inti adalah uang pendidikan, baik untuk kuliah maupun sekolah dasar. Selain itu, tarif kontrak rumah.
"Ini mudah dipahami karena bulan Agustus ini penerimaan mahasiswa baru dan ini membuat terjadi kenaikan dibanding bulan sebelumnya," lanjutnya.
Adapun komponen harga yang diatur pemerintah terjadi inflasi imbas kenaikan harga bahan bakar rumah tangga dan tarif listrik.