Industri asuransi syariah masih memiliki pangsa pasar yang rendah, yaitu sebesar 7,5% dari total penduduk Indonesia yang memiliki polis asuransi. Meski demikian, industri asuransi syariah diyakini memiliki potensi yang tinggi.
Presiden Direktur Prudential Life Assurance Indonesia Jens Reisch mengatakan, dari total 16 juta orang Indonesia yang berasuransi, hanya 1,2 juta orang yang memiliki polis asuransi syariah. Dengan jumlah tersebut, Jens mengatakan penetrasi asuransi syariah baru sekitar 0,1% terhadap gross domestic product (GDP).
"Sementara kontribusi asuransi syariah terhadap industri asuransi, mencapai Rp10 triliun atau sekitar 7,7% dengan total aset Rp33 triliun atau sekitar 6,5% dari total industri asuransi jiwa," kata Jens, Jumat (22/1).
Secara distribusi, sekitar 70% penjualan dari agen syariah dan 27% berasal bank syariah. Jens pun berharap dengan hadirnya Bank Syariah Indonesia (BSI), distribusi asuransi syariah melalui perbankan bisa meningkat.
"Saya yakin dengan adanya BSI, penetrasi asuransi jiwa syariah bisa meningkat," ujarnya.
Prudential Indonesia telah memulai asuransi syariah sejak 2007. Selama 10 tahun pertama, Prudential Indonesia lebih banyak fokus ke produk syariah.
Akan tetapi sejak 2017, Prudential Indonesia sudah menyiapkan unit yang lebih besar, tidak hanya dari sisi produk, tetapi juga sebagai sebuah bisnis. Sehingga, selama empat tahun terakhir, pertumbuhan asuransi syariah Prudential Indonesia cukup baik.
"Aset kami hampir mencapai Rp10 triliun dengan kontribusi nasabah syariah mencapai 500.000," ucap dia.
Dari data tersebut, Jens berpendapat penetrasi asuransi syariah di Prudential meningkat cukup cepat. Dia mengungkapkan, di Desember 2020 lalu, 50% dari total polis baru datang dari syariah.
Dia melanjutkan, telah menyiapkan banyak produk signature dengan manfaat dan juga penawaran khusus seperti wakaf dan asuransi kesehatan.
"Saya optimistis di 2021, ada satu lompatan lagi dari produk ke bisnis, dari bisnis ke perusahaan. Tahun ini kami juga mau spin-off di Indonesia. Kami harap bisa berkontribusi lebih besar di ekonomi syariah di Indonesia," tuturnya.
Jens pun menyebut Prudential Indonesia telah memiliki strategi untuk mengembangkan bisnis asuransi syariahnya. Yaitu dengan melakukan inovasi produk dan layanan, yaitu fokus menghadirkan signature produk untuk syariah.
"Kami juga bermitra dengan berbagai platform, untuk mengembangkan ekonomi syariah. Kolaborasi ini penting untuk bisa memimpin di industri ekonomi syariah," kata dia.