Pemerintah terus mengupayakan terciptanya ketahanan pangan nasional untuk memberikan jaminan keamanan bahan pangan bagi masyarakat Indonesia. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, berbagai ikhtiar eksplorasi dilakukan di wilayah-wilayah yang potensial untuk menjadi produsen bahan pangan, salah satunya di Provinsi Papua Selatan.
“Kita perlu fokus untuk menjadikan Papua Selatan sebagai lumbung pangan nasional di Timur Indonesia, baik sentra padi, sentra perikanan dan sentra peternakan,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K.H Ma’ruf Amin pada acara Pertemuan dengan Pj. Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo beserta Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Papua Selatan, Anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Merauke, tokoh agama, dan tokoh masyarakat Merauke di Sakil Ballroom Hotel SwissBell, Jl. Raya Mandala No. 53 Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Rabu (30/11).
Lebih lanjut wapres menyampaikan, proses eksplorasi ini harus dilakukan dengan tetap memperhatikan pandangan dari masyarakat lokal. Oleh karena itu, keterlibatan Orang Asli Papua (OAP) sangat penting dalam proses ini sebab mereka merupakan elemen yang paling mengerti tentang lahan di daerahnya.
“Rumuskan pendekatan yang terintegrasi sejak hulu ke hilir, pastikan keterlibatan masyarakat asli Papua,” imbuh wapres.
Di sisi lain, sebagai Daerah Otonom Baru (DOB), wapres mengharapkan adanya pembahasan lebih komprehensif terkait isu dan agenda yang menjadi fokus di Papua Selatan. Untuk itu, ia meminta para pemangku kepentingan terkait di jajaran struktural untuk segera melakukan diskusi mengenai isu-isu terkait pemerintahan dan kemasyarakatan.
“Saya instruksikan kepada para menteri untuk segera membahas berbagai isu dan agenda yang menjadi perhatian di Provinsi Papua Selatan,” ungkap Wapres dalam arahannya.
Pada kesempatan yang sama, wapres juga mengungkapkan bahwa Provinsi Papua Selatan memiliki posisi yang sangat strategis dalam mendapatkan akses lintas negara. Ia menilai, hal tersebut dikarenakan Papua Selatan menjadi gerbang pembatas menuju kawasan Pasifik.
Wapres pun kemudian memberikan apresiasinya atas upaya masyarakat Papua Selatan dalam menjaga kondusivitas wilayah.
“Saya apresiasi atas kehidupan sosial Papua Selatan yang penuh kekeluargaan dan inklusif,” tutur Wapres.
Mengakhiri sambutannya, wapres mengajak masyarakat Papua untuk bersama-sama mempercepat pembangunan kesejahteraan masyarakat Papua, khususnya Papua Selatan.
“Mari satukan hati, satukan tujuan, Izakod Bekai Izakod Kai, dalam mempercepat pembangunan Indonesia dari Papua Selatan,” pungkas wapres, seperti dilansir dari wapresri.go.id.
Bupati Merauke Romanus Mbaraka memaparkan, potensi bahan pangan Papua Selatan sangat melimpah, seperti pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, dan hortikultura.
“Kami di selatan Papua tidak punya potensi tambang. Tetapi Tuhan kasih Papua ini adil, kami di selatan adalah leading sector, atau provinsi kita yang cukup andal adalah potensi pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan, serta hortikultura atau tanaman padi,” papar Romanus.
“Dari Papua Selatan bisa kasih makan seluruh orang Papua karena produksi beras, produksi daging sangat melimpah,” tambahnya.
Adapun Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo menyampaikan, kehadiran wapres menjadi pemacu semangat bagi masyarakat Papua untuk meningkatkan daya saing dan pembangunan dengan provinsi yang lain.
“Kami berharap kehadiran Bapak Wapres di Provinsi Papua dapat memberi motivasi dan juga dukungan kepada kami untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari provinsi-provinsi yang lain,” ungkap Apolo.