Pasar lebih waspada perang dagang AS-China ketimbang hasil sidang MK
Mahkamah Konstitusi (MK), hari ini Kamis (27/6) sekitar pukul 12.30 WIB dijadwalkan menggelar sidang yang mengumumkan hasil keputusan sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Putusan perkara sengketa hasil Pilpres 2019 ini menjadi sorotan semua kalangan, karena akan menjadi penentu roda pemerintahan ke depan.
Sejumlah kalangan berpendapat hasil putusan sidang MK tidak akan banyak berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia.
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto menilai putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa hasil Pemilu Presiden 2019 hanya memiliki pengaruh terbatas terhadap perekonomian Indonesia. Dampaknya diperkirakan tak akan sebesar rencana pertemuan AS-China di Osaka, Jepang.
"Walaupun ada pengaruhnya terhadap rupiah dan bursa, namun dugaan saya tidak begitu besar karena pada saat yang sama IHSG dan nilai tukar rupiah juga ada interelasinya dengan dinamika situasi global," ujar Eko di Jakarta, Kamis (27/6).
Untuk situasi seperti ini, menurut Eko, terjadi dinamika pada aspek ekonominya terjadi dinamika, terutama jangka pendek karena ada aspek spekulatif. Kendati demikian, saat ini isu tersebut sudah mereda di masyarakat.
Kebetulan dalam situasi global akan ada pertemuan di Osaka, Jepang, antara Presiden China Xi Jinping dengan Presiden AS Donald Trump. Justru pertemuan ini lebih tinggi pengaruhnya, mengingat seluruh dunia menanti hasil pertemuan tersebut apakah akan ada kesepakatan baru terkait perang dagang dan mudah-mudahan hasilnya positif.
Kendati waktu kedua peristiwa ini berdekatan, putusan Mahkamah Konstitusi diprediksi akan memberikan dampak terlebih dahulu terhadap perekonomian. Namun, perekonomian secara keseluruhan diyakini akan aman, termasuk di sektor keuangan. Pasalnya, pengaruh gejolak dari putusan MK akan terbatas.
"Pelaku pasar modal dan pasar di Indonesia merupakan pemain asing. Sehingga isu yang dilihat lebih ke aspek globalnya. Sedangkan aspek domestiknya, saya bisa katakan isunya sudah selesai atau mereda karena akhir-akhir ini dalam ekonomi itu bukan berkaitan dengan aspek politik Indonesia," ujar Eko.
Untuk itu, hakim-hakim Mahkamah Konsitusi diharapkan bisa melahirkan keputusan yang tegas dan tidak menimbulkan gejolak dalam stabilitas perekonomian.
Respons pasar datar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi dibuka menguat 14,2 poin atau 0,23% ke posisi 6.324,69. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,37 poin atau 0,34% menjadi 1.004,51.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan, salah satu sentimen eksternal paling mencolok yakni ketidakpastian global terutama perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China. Sebab, hal ini akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan bisa di bawah target.
Di pasar uang, respons pasar valuta asing terlihat datar menjelang sidang MK. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (27/6) pagi bergerak menguat jelang pengumuman hasil sidang Mahkamah Konstitusi terkait sengketa Pilpres 2009.
Setelah sempat dibuka melemah, namun pada pukul 10.27 WIB, rupiah menguat 14 poin atau 0,1% menjadi Rp14.164 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.178 per dolar AS.
Analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto mengatakan putusan MK hari ini tidak akan banyak berpengaruh terhadap rupiah.
"Tidak berdampak sih menurut saya. Bukan major issue di pasar saat ini," ujar Rully.
Menurut dia, pasar masih menunggu pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Osaka.
Sementara itu, ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menyebutkan pergerakan rupiah bergerak seiring data ekonomi AS yang kembali melambat.
"Data-data ini menambah kekhawatiran ekonomi AS yang melambat," ujar Lana.
Kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.180 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.174 per dolar AS.
Aktivitas normal
Sementara itu, meskipun terjadi penutupan sejumlah ruas jalan di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi, di Jalan Medan Merdeka Barat, namun aktivitas masyarakat tidak terlalu terganggu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap melakukan aktivitas kenegaraan di Istana Kepresidenan Jakarta.
"Presiden tetap beraktivitas di Istana Jakarta seperti hari-hari biasa, pagi-pagi sudah tiba di istana," kata Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Beberapa ruas jalan di sekitar kawasan Monas menuju Istana Kepresidenan Jakarta dan gedung Mahkamah Konstitusi ditutup oleh aparat keamanan.
Sejumlah Polisi bersama anggota TNI menjaga keamanan di jalan dengan barikade penghalang berwarna jingga.
Sementara itu, jalan Medan Merdeka Timur di seberang Gedung Kementerian Dalam Negeri juga ditutup menggunakan kawat berduri.
Jalan Veteran juga ditutup menggunakan barikade jalan berwarna jingga mulai dari bawah jalan layang kereta api dekat Masjid Istiqlal, Jakarta. Sementara itu, Jalan Juanda menuju Pasar Baru tetap dibuka untuk lalu lintas kendaraan.
Di Stasiun KRL Commuterline Gondangdia, Jakarta Pusat, situasi juga terpantau normal.
“Untuk jumlah penumpang masih normal, seperti hari biasa, kebanyakan kalau pagi karyawan beraktivitas,” ujar Wakil Kepala Stasiun Gondangdia, Aryadi, di Stasiun Gondangdia, Jakarta, Kamis.
Tidak ada pergerakan massa yang bergerombol dengan menggunakan atribut tertentu.
Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengimbau para calon penumpang untuk mengatur waktu menuju Stasiun Gambir karena adanya pengalihan lalu lintas di Kawasan Monas menyusul pengumuman hasil sidang sengketa Pemilu 2019.
“Guna mengantisipasi risiko serta meminimalisir keterlambatan para calon penumpang kereta api (KA) jika terjebak macet akibat penumpukan kendaraan dan kesulitan menuju Stasiun Gambir, PT KAI Daop 1 Jakarta mengimbau para calon penumpang untuk mengatur waktu keberangkatan,” kata Senior Manager Humas Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menerapkan penutupan beberapa ruas jalan di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat mulai Rabu (26/6).
Penutupan jalan ini tentunya berdampak adanya pengalihan arus lalu lintas ke ruas jalan sekitarnya, khususnya di area Stasiun Gambir dan berpotensi pada kemacetan lalu lintas kendaraan di sekitar stasiun.
“Meski berpotensi terjadi kemacetan di beberapa ruas jalan sekitar Stasiun Gambir, namun operasional kereta api tetap berjalan normal sesuai Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka), termasuk keberangkatan kereta api dari Stasiun Gambir,” ujarnya.
Kali ini, KAI tidak memberlakukan rekayasa pola berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara seperti pada umumnya ketika terjadi aksi massa.
KAI mengimbau kepada seluruh calon penumpang KA agar mengatur waktu perjalanannya menuju stasiun. Khususnya, penumpang yang keberangkatannya dari Stasiun Gambir untuk menghindari calon penumpang ketinggalan kereta. (Ant)