close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
icon caption
Bisnis
Kamis, 12 September 2019 19:47

Pasar properti lesu, Waskita Karya Realty tunda IPO

PT Waskita Realty (WKR) berencana melepas saham pada 2019.
swipe

Anak usaha BUMN konstruksi PT Waskita Karya (persero) Tbk., PT Waskita Realty (WKR) menunda rencana pelepasan saham ke publik dengan skema initial public offering (IPO) tahun 2019 ini.

Financial and Human Capital Director Waskita Karya Realty Feri Purwandi Seno mengatakan pihaknya sudah tak mungkin lagi untuk melakukan IPO tahun ini. Sebab, lanjut Feri, proses IPO bisa memakan waktu enam hingga delapan bulan, sementara tahun 2019 hanya tinggal tiga bulan lagi berakhir.

"Kami akan lihat lagi kondisi pasar properti di tahun 2020. Untuk apa kami melakukan IPO kalau tidak ada pasar yang menyerap? Kan rugi," ujar Feri di Menara Bank Tabungan Negara (BTN), Jakarta, Kamis (12/9).

Mengenai jumlah saham yang akan dilepas ke publik, target perolehan dana, serta waktu untuk melakukan IPO, Feri mengatakan hal tersebut masih didiskusikan WKR dengan konsultan keuangan mereka.

Mengenai izin melepas saham ke publik, Feri mengatakan WKR telah menyampaikan niatan mereka untuk melakukan IPO ke induk usaha, Waskita Karya.

"Izin IPO dari Kementerian BUMN diproses oleh induk (Waskita Karya). Belum dapat izin, tapi kita sudah menyampaikan ke induk mau IPO," ujar Feri.

Sementara, untuk rencana melakukan ekspansi ke depan, Feri mengatakan WKR masih akan berfokus mengembangkan kawasan Aero City. Feri melanjutkan, WKR saat ini sedang mencari-cari lokasi untuk pengembangan Aero City.

"Nanti kalau sudah dapat lokasinya, kami sampaikan," tutur Feri.

Sebagai informasi, berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Waskita Karya tahun 2019 dan 2018, hingga semester I-2019, laba bersih Waskita Karya Realty tercatat mengalami penurunan sebesar 62,3%. Laba bersih tersebut berjumlah Rp26,39 miliar pada semester I-2019 dari Rp70,129 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara, jumlah kepemilikan aset WKR mengalami peningkatan 7,45% menjadi Rp4,615 triliun pada semester I-2019, dari Rp4,29 triliun di akhir 2018.

Kemudian untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan tahun 2019 dari Rp1,01 triliun, Feri mengatakan hingga Agustus 2019 telah terserap sebesar 50%-60%.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan