close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasar saham Indonesia diprediksi positif pada 2023. Google Maps/Bursa Efek Indonesia
icon caption
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasar saham Indonesia diprediksi positif pada 2023. Google Maps/Bursa Efek Indonesia
Bisnis
Selasa, 17 Januari 2023 17:42

Pasar saham Indonesia diprediksi positif pada 2023, ini sektor prospektif

Pangkalnya, The Fed mulai mengurangi agresivitasnya dalam menaikkan suku bunga acuan.
swipe

Manulife Investment Management Indonesia memproyeksikan pasar saham di negara berkembang, termasuk Indonesia, akan bergerak positif pada 2023. Pangkalnya, Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve System (The Fed), mulai mengurangi agresivitasnya dalam menaikkan suku bunga acuan.

"Telah terjadi perubahan selera investasi yang lebih positif terhadap pasar saham negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal ini akibat The Fed mengurangi agresivitasnya didukung oleh pembukuan kembali ekonomi China," tutur Senior Portfolio Manager Equity Manulife Investment Management Indonesia, Samuel Kesuma, dalam paparannya pada "2023 Market Outlook" secara daring, Selasa (17/1).

"Dampaknya, di bulan November 2022, negara berkembang membukukan rekor tertinggi arus masuk dana asing," imbuhnya.

Penguatan dolar AS (US$) yang kian mereda diharapkan membuat risiko nilai tukar, yang sempat menjadi "penghalang", membaik pengaruhnya bagi pasar saham. Selain itu, pergerakan investor yang melakukan diversifikasi investasi keluar dari pasar China berpotensi meningkatkan aliran dana masuk ke negara berkembang lainnya. Pasar saham China adalah pemegang bobot terbesar dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI).

"Peningkatan aliran dana masuk ke Indonesia dapat mengimbangi kekhawatiran terjadinya fenomena bottom fishing, yaitu aktivitas yang dilakukan oleh investor pada saham-saham di beberapa negara dengan kinerja yang tertekan pada 2022," kata Samuel.

Manulife Investment Management pun merekomendasikan beberapa sektor yang memiliki prospek cerah pada 2023. Di antaranya adalah sektor ekonomi hijau atau investasi industri kendaraan listrik karena secara organik meningkatkan permintaan bahan mineral.

"Dalam jangka pendek, harga spot akan mendapat manfaat dari sinyal perlambatan kenaikan Fed funds rate (FFR) dan pembukaan kembali China," ujarnya.

Lalu, sektor finansial lantaran akan diuntungkan ekonomi Indonesia yang kuat dan likuiditasnya masih tinggi. Ini memungkinkan perbankan meningkatkan marjin seraya menjaga kualitas kredit.

"Sektor lainnya, yaitu consumer discretionary. Konsumsi domestik diperkirakan akan meningkat di tahun ini, ditopang oleh belanja pemerintah terkait Pemilu 2024," ucap Samuel.

Chief Economist & Investment Strategist Manulife Investment Management Indonesia, Katarina Setiawan, menambahkan, salah satu katalis positif perekonomian Indonesia pada 2023 adalah harapan peningkatan aktivitas domestik menyusul adanya pemilu pada kuartal I-2024. Apalagi, alokasi anggarannya mencapai Rp110 triliun, yang sebagian besar akan dibelanjakan pada paruh kedua 2023.

"Tentunya ini akan mendorong daya beli masyarakat dan perputaran ekonomi," kata Katarina.

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan