Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasruddin, meminta agar pedagang pasar tradisional tetap mematuhi aturan penerapan ganjil genap di pasar tradisional. Hal itu penting agar tren penularan Covid-19 di masa penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di Jakarta tidak melonjak tajam.
"Lebih baik menjaga, supaya kelonggarannya bisa diperlebar lagi," kata Arief saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (24/6).
Arief mengakui banyak pedagang pasar yang keberatan dengan penerapan skema ganjil genap ini. Terutama berdampak pada berkurangnya pemasukan para pedagang.
Hal yang sama diyakininya juga turut dialami para pedagang di pusat perbelanjaan lain, seperti mal dan pasar modern.
"Bukan cuma yang di pasar. Mal juga pada teriak kok," katanya.
Arief menuturkan, upaya penerapan ganjil genap ini menjadi solusi terbaik diterapkan di masa PSBB transisi dengan memberikan sejumlah kelonggaran. PSBB transisi merupakan fase untuk menuju dan beranjak ke fase normal.
Oleh karena itu, dia menyarankan, agar masyakarat tetap patuh terhadap aturan yang diberlakukan. Jika penularan Covid-19 malah semakin tinggi, harapan masyarakat untuk bisa berkegiatan dan kembali normal bisa tidak terwujud.
"Kalau semuanya disiplin, saya yakin Pemprov DKI akan melonggarkan lagi," ujarnya.