Pasokan tahu dan tempe di Yogyakarta terpantau dalam kondisi tersedia cukup banyak. Kondisi itu sangat berbanding terbalik dengan pasokan komoditas pangan serupa di Jabodetabek dan Jawa Barat yang mengalami kekurangan. Tahu dan tempe di dua wilayah itu menyusut akibat aksi mogok para produsen.
Berdasarkan pantauan Alinea.id di Pasar Lempuyangan, Tegal Panggung, Danurejan, Yogyakarta, hingga sekitar pukul 09.00 WIB masih banyak pedagang yang menjajakan tahu dan tempe. Bahkan, harga yang dijual pun tidak mengalami kenaikan.
Saat mencoba menanyakan berapa harga tempe yang dijual, untuk ukuran besar, sejumlah pedagang masih mematok harga Rp5.000 per potong dan Rp2.500 untuk ukuran kecil.
"Yang kecil Rp 2.500, yang besar Rp 5.000," kata salah satu pedagang kepada tim Alinea.id, Senin (21/2).
Kondisi yang sama juga terjadi di Pasar Giwangan. Sepanjang jalan di pasar itu masih banyak pedagang yang menjajakan tahu dan tempe tanpa ada tanda-tanda kelangkaan.
Harga tahu tempe yang dijual pun sama, tidak mengalami kenaikan. Setelah mengunjungi dua pasar, Alinea.id coba bertandang ke pasar lain, yakni Pasar Kotagede.
Sama persis dengan dua pasar sebelumnya, masih banyak pedagang yang menjajakan tahu dan tempe dalam jumlah banyak. Saat ditanya harga, salah satu pedagang menjualnya menyebutkan harga yang normal sama dengan dua pasar sebelumnya.
"Rp2.500 yang kecil, yang besar Rp5.000. Tidak naik (harganya)," ucapnya saat ditanya.
Tim Alinea.id kemudian mencoba berkeliling di sekitaran pasar Kotagede. Nampak beberapa pedagang sayur di pinggiran jalan juga masih menjajakan tahu tempe seperti biasanya.