close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menerima mandat pemeringkatan untuk penerbitan obligasi dengan emisi Rp48,7 triliun. / Pefindo
icon caption
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menerima mandat pemeringkatan untuk penerbitan obligasi dengan emisi Rp48,7 triliun. / Pefindo
Bisnis
Kamis, 15 Agustus 2019 18:47

Pefindo terima mandat pemeringkatan obligasi Rp48,7 triliun

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menerima mandat pemeringkatan untuk penerbitan obligasi dengan emisi Rp48,7 triliun. 
swipe

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menerima mandat pemeringkatan untuk penerbitan obligasi dengan emisi Rp48,7 triliun. 

Dari data yang dirilis Pefindo per 14 Agustus 2019, mandat pemeringkatan surat utang tersebut mencakup berbagai macam jenis seperti Surat Berharga Komersial, Sekuritisasi, Medium Term Notes, Sukuk, Obligasi, Penawaran Umum Berjangka (PUB) Baru, dan Rencana Realisasi PUB.

Financial Institution Ratings Director Pefindo Hendro Utomo mengatakan mandat terbesar datang dari penerbitan PUB Baru senilai Rp13 triliun. Lalu disusul dengan rencana realisasi PUB sejumlah Rp8,8 triliun. 

"Kemudian mendat selanjutnya datang dari jenis sukuk senilai Rp7,5 triliun, Obligasi Rp6,8 triliun, MTN Rp6,1, sekuritisasi Rp5,4 triliun, dan Surat Berharga Komersial Rp1 triliun," kata Hendro di kantor Pefindo, Jakarta, Kamis (15/8).

Sementara, Hendro mengatakan, dari sisi penerbitan obligasi ada penurunan di semester I-2019 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal ini sedikit banyak mencerminkan permintaan dari investor. 

"Sampai Juni 2018 penerbitan itu sekitar Rp92 triliun. Sedangkan  sampai juli 2019 itu Rp79,9 triliun, artinya memang ada penurunan 12 triliun," kata Hendro. 

Penurunan ini, kata Hendro, terjadi karena faktor-faktor lain seperti kondisi makro perekonomian, lalu tahun politik di semester I-2019 dan terkait juga dengan prilaku investasi yang konservatif. 

Hendro melanjutkan, di semester II-2019 ini dengan tingkat suku bunga yang turun, dan dengan kondisi investor juga sudah mulai percaya diri kembali karena pemilu sudah selesai, Hendro memperkirakan investasi akan lebih ramai lagi, termasuk obligasi korporasi.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Fultri Sri Ratu Handayani
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan