close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang,Sumatera Selatan, Kamis (3/1/2019). (Antara Foto)
icon caption
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang,Sumatera Selatan, Kamis (3/1/2019). (Antara Foto)
Bisnis
Rabu, 09 Januari 2019 11:55

Pelita Samudera Shipping siapkan capex US$50 juta tahun ini

Investasi tahun ini akan digunakan untuk penambahan kapal induk, kapal tongkang, dan kapal tunda.
swipe

PT Pelita Samudera Shipping Tbk. (PSSI) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai US$ 50 juta untuk tahun ini. Investasi ini akan digunakan untuk penambahan kapal induk, kapal tongkang, dan kapal tunda.

Sekretaris Perusahaan Pelita Samudera Shipping Imelda Agustina Kiagoes mengatakan anggaran ini naik dari rencana sebelumnya. "PSSI mengerek proyeksi belanja modal perseroan pada tahun ini hingga berpotensi menyentuh US$50 juta dari sebelumnya maksimal US$40 juta," kata Imelda dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (8/1).

Imelda mengungkapkan pada tahun lalu, perseroan mencatat belanja modal sebesar US$19,8 juta sepanjang Januari - September 2018. Sebesar US$9,7 dari anggaran tersebut digunakan untuk membeli dua unit kapal. Kedua kapal yakni Kapal Induk (Mother Vessel) Handysize dengan kapasitas 32.000 dwt, dan kapal tunda dengan kapasitas 2x1.200 hp.

"Kami baru saja melakukan pembelian dua kapal masing-masing satu unit kapal induk kelas Handysize dan Kapal Tunda. Keduanya telah diserahkan kepada perseroan akhir 2018," kata Imelda.

Imelda mengungkapkan penambahan dua armada baru tersebut merupakan upaya perseroan untuk mempeluas basis pelanggan sekaligus menggarap potensi logistik di tanah Air. Sementara, perseroan membeli kapal tunda untuk menangani kebutuhan pengangkutan batu bara. 

“Pemerintah menggenjot infrastruktur berbasis maritim seperti pembangunan beberapa pelabuhan baru, bangkitnya industri pengolahan mineral Indonesia, dan tambahan pembangkit milik PLN, yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan untuk industri logistik,” ujarnya.

Dengan penambahan dua armada tersebut, perseroan memiliki total 80 unit armada yang terdiri dari 38 unit kapal tunda, 37 unit kapal tongkang, 3 unit fasilitas muatan apung, dan 2 unit kapal induk kelas Handysize. Sebagai catatan, perseroan memiliki 77 unit armada per akhir 2017.
 

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan