Pembangunan ibu kota negara (IKN) yang baru di Kalimantan Timur akan menggerakkan berbagai sektor ekonomi. Karena itu, masyarakat semestinya mendukung pembangunan IKN.
"Pekerjaan konstruksi banyak runutannya. Selama pekerjaan, pasti butuh pasokan makan, minum, dan lain-lain. Konstruksi butuh semen, paku, besi. Tentu ada ekonomi yang bergerak dan jadi penggerak sektor ekonomi yang lain," kata Juru bicara tim komunikasi rencana pemindahan IKN Sidik Pramono, Selasa (5/6).
Masyarakat lokal tentu yang akan paling merasakan dampak positif dari pembangunan IKN. Menurut Sidik, pembangunan IKN pasti melibatkan tenaga kerja lokal, sesuai kapasitas masing-masing.
"Pembangunan akan membutuhkan banyak tenaga kerja, sesuai pergerakan tahapan. Tentu akan melibatkan masyarakat lokal di sana," ujar Sidik.
Sidik menegaskan, pembangunan IKN membutuhkan dukungan dari semua elemen masyarakat. Karena pembangunan IKN merupakan upaya menjawab tantangan menuju Indonesia emas tahun 2045.
"Ini adalah upaya kita mewujudkan pembangunan Indonesia sentris yang adil untuk semua. Mari kita bergerak bersama untuk menjawab tantangan. Dukungan dari masyarakat di Kalimantan sangat besar," katanya.
Sebelumnya, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menjelaskan pembangunan IKN akan menyerap 150.000 hingga 200.000 pekerja di lapangan pada 2023. Pekerjaan lapangan pembangunan IKN akan dimulai pada semester kedua tahun ini.
Pembangunan tahap awal akan fokus pada pematangan tanah, pembangunan akses logistik, dan jalur menuju infrastruktur. “Kami berharap nanti ada pola di mana masyarakat bisa terlibat langsung dalam pembangunan ini,” kata Bambang.