close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pembangunan infrastruktur menjadi hal yang digadang-gadang pada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). / Antara Foto
icon caption
Pembangunan infrastruktur menjadi hal yang digadang-gadang pada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). / Antara Foto
Bisnis
Rabu, 24 Oktober 2018 03:47

Capaian pembangunan infrastruktur andalan Jokowi-JK dalam 4 tahun

Pembangunan infrastruktur menjadi hal yang digadang-gadang pada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).
swipe

Pembangunan infrastruktur menjadi hal yang digadang-gadang pada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK)

Bahkan, pemerintah mengurangi subsidi energi triliunan rupiah demi belanja infrastruktur. Bagaiamana realisasi pembangunan infrastruktur dalam empat tahun pemerintah Jokowi-JK?

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, infrastruktur yang ada saat ini telah mendukung peningkatan daya saing Indonesia di mata dunia, dari peringkat 47, naik dua peringkat menjadi urutan ke-45. 

"Padahal kita ingin minimal mencapai peringkat 40 daya saing ini. Jadi, walaupun infrastruktur sudah fokus besar-besaran, masih saja tetap kurang," ujar Basuki pada Forum Merdeka Barat dengan tema 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla, di Sekretariat Negara, Selasa (23/10).

Lebih lanjut, Basuki menjabarkan, selama empat tahun terakhir pemerintah telah membangun jalan nasional sepanjang 3.432 kilometer dan jalan tol sepanjang 941 km. 

Khusus jalan tol, klaim Basuki, sudah melebihi pencapaian pemerintah dari sebelum tahun 2014, yang hanya sepanjang 780 km. 

Pemerintah juga telah membangun jembatan sepanjang 39,8 km dan jembatan gantung sebanyak 134 unit yang menghubungkan antar desa di seluruh Indonesia. 

"Jembatan gantung ini untuk menggantikan jembatan 'Indiana Jones', supaya anak-anak sekolah aman dan produksi pertanian dari desa-desa lancar," kelakar Basuki. 

Sampai tahun 2018 ini, sudah terbangun 134 jembatang gantung dan ditargetkan akan ditambah lagi 166 jembatan gantung pada tahun 2019. 

Sementara itu hingga 2018, jalur Kerata Api (KA) termasuk jalur ganda dan reaktivasi telah mencapai 754,59 km. Serta peningkatan dan rehabilitasi jalur KA sepanjang 413,6 km. 

"Untuk Light Rail Transit (LRT) di Sumatra Selatan dan Jakarta sudah selesai dibangun. Sementara di Jabodebek selesai tahun 2019. Juga Mass Rapid Transit (MRT) akan selesai pada tahun 2019." papar Basuki. 

Kemudian untuk bandar udara, hingga 2018 telah terbangun 10 bandara baru. Juga revatiliasi dan pengembangan 408 bandara di daerah rawan bencana, terisolasi dan wilayah perbatasan. 

Adapun 10 bandara baru yang sudah terbangun tersebut di antaranya Bandara Letung di Kepulauan Anambas, Bandara Namniwel Maluku, dan Bandara Miangas Sulawesi Utara. Kemudian, Bandara Morowali Sulawesi Tengah, Bandara Werur di Tambrauw Papua Barat, dan Bandara Maratua Kalimantan Utara. 

Selanjutnya, Bandara Koroway Batu, Papua, Bandara Internasional Kertajati di Majalengka Jawa Barat, Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda Kalimantan Timur, dan Bandara Tebelian di Sintang Kalimantan Barat.

Pembangunan infrastruktur konektivitas.

Sementara itu, untuk pelabuhan, hingga 2018, telah terbangun 19 pelabuhan. Sebanyak delapan pelabuhan sedang dibangun, rencana selesai pada tahun 2019. 

Untuk mendukung ketahanan pangan, pemerintah juga tengah membangun 65 bendungan dan irigasi. Hingga 2018 telah rampung 17 proyek. 

Sedangkan dari sisi pemerataan pembangunan, pemerintah juga membangun jalan di perbatasan Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. 

Di perbatasan Kalimantan, total 1.692 km jalan yang sudah bisa ditempuh dan sisanya sekitar 200 km. 

Kemudian di NTT, sudah sepanjang 1.762 km dan di Papua sudah tembus sepanjang 909 km, dengan sisa yang belum tembus 198 km. 

Selain jalan, di perbatasan juga dibangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) guna menumbuhkan kegiatan ekonomi. 

Setidaknya saat ini sudah ada tujuh PLBN, yakni PLBN Wini, Motamasin, dan Motaain di NTT, PLBN Skouw di Papua, dan PLBN Entikong, Badau, dan Aruk di Kalimantan Barat. 

"Tiap ada PLBN, pasti ada pembangunan pasar, karena kita tidak ingin gagah-gagahan saja, tapi juga menciptakan kegiatan ekonomi di perbatasan. Dulu orang ke perbatasan bawa mobil buka lapak. Sekarang sudah ada pasarnya," jelas Menteri Basuki.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Tak sampai tiga bulan lagi, kita akan menutup tahun 2018 ini. Dari Kementerian PUPR, saya mendapatkan laporan bahwa dari Oktober hingga Desember 2018 akan beroperasi 13 ruas jalan tol baru dengan total panjang 468 kilometer di seluruh Indonesia. Jalur-jalur tol itu ada yang di sepanjang Pulau Jawa seperti ruas Tol Pejagan-Pemalang seksi 3 dan 4 yang panjangnya 37,3 kilometer, ruas tol dari Ciawi ke Cigombong di Jawa Barat sejauh 15,4 kilometer, juga di Pulau Sumatera yakni ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Paket 1-4 sepanjang 126,9 kilometer. Pembangunan jalan tol yang masif ini kita lakukan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah, menurunkan biaya pengangkutan logistik, dan menghidupkan ekonomi lokal.

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on

img
Cantika Adinda Putri Noveria
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan