close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi mobil Hyundai. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi mobil Hyundai. Foto Pixabay.
Bisnis
Selasa, 30 Juni 2020 19:33

Pembangunan pabrik Hyundai di Indonesia capai 22%

Hyundai akan mengimpor mesin-mesin produksi serta mendatangkan tenaga ahli dari Korea Selatan untuk pembangunan pabriknya.
swipe

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan investasi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) asal Korea Selatan tetap berjalan. Tahap konstruksi proyek senilai US$1,55 miliar ini bahkan mampu melampaui target yang direncanakan.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan apresiasi atas komitmen para investor, terutama dari Korea Selatan, dalam merealisasikan investasinya. BKPM memastikan juga komitmennya dalam melakukan pengawalan investasi, di antaranya memfasilitasi perizinan, bahan baku, dan menangani persoalan lahan.  

“Saya selalu berusaha menyelesaikan permasalahan investasi dengan tangan saya secara langsung. Ini merupakan bentuk komitmen pemerintah Indonesia menjaga hubungan baik dengan investor dari Korea Selatan," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (30/6).

Sementara itu, Presiden Hyundai Asia Pacific Lee Young Tack menyampaikan saat ini perkembangan pembangunan pabrik HMMI sudah mencapai 22%. Ini membuktikan kemampuan perusahaan dalam melebihi target, karena rencana konstruksi semestinya baru 20% pada tahap sekarang.

“Kami berterima kasih atas bantuan pemerintah Indonesia, khususnya BKPM dalam memfasilitasi investasi kami di Indonesia. BKPM sangat mendorong kami untuk tetap beroperasi selama masa Covid-19 dan juga telah meminta kepada pemerintah daerah mendukung investasi Hyundai agar tetap berjalan," ujar Lee Young Tack.

Rencana selanjutnya, Hyundai akan mengimpor mesin-mesin produksi serta mendatangkan tenaga ahli dari Korea Selatan untuk pembangunan pabriknya.

Untuk membantu Hyundai, BKPM terus melakukan koordinasi intensif dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul dan kementerian/lembaga terkait di Indonesia.

“Kami dibantu oleh BKPM untuk kemudahan proses rekomendasi visa dan izin impor mesin-mesin. Kami akan menjadwal ulang rencana ground breaking yang semula akan diadakan pada bulan April 2020, namun ditunda karena adanya pandemi Covid-19,” tambahnya.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan