Pemegang lisensi Planet Sports Asia resmi IPO

PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Anak perusahaan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menjadi perusahaan ke 22 yang tercatat di pasar modal pada 2018 dan menambah daftar perusahaan tercatat menjadi 586.

MAPA melepas sebanyak 427.560.000 saham atau 18,49% dari modal disetor setelah IPO. Harga saham pada penawaran perdana ditetapkan sebesar Rp2.100. Dengan demikian, Perseroan meraih dana segar sebesar Rp897,87 miliar dari IPO.

"Perusahaan secara resmi melantai di bursa untuk meningkatkan struktur modal dan brand equity perusahaan," ujar Corporate Secretary MAPA, Ratih Gianda saat pencatatan perdana saham perusahaan di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (5/7).

Untuk melancarkan hajatan ini, perseroan telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Pada pencatatan perdana, saham MAPA naik 250 poin atau 11,9% ke level ke Rp2.350 dari harga pelaksanaan Rp2.100. Saham MAPA ditransaksikan sebanyak tiga kali dengan volume sebanyak 22 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp5,06 juta.

Sekitar 90% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran kembali sebagian noninterest bearing bonds yang diterbitkan untuk Asia Sportwear Holding Pte.Ltd. Sedangkan 10% sisanya digunakan untuk mendanai working capital.

Pada tahun lalu, MAPA mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 5,1 triliun dan meraih laba bersih sebesar Rp 285 miliar. 

Secara keseluruhan, MAPA mengelola lebih dari 900 gerai di 70 kota di Indonesia. MAPA berencana membuka sekitar 100 gerai baru pada tahun ini. 

MAPA mengoperasikan beragam konsep gerai multibrand antara lain: Planet Sports.Asia, Sports Station, Footgear, Ogaan, The Athlete’s Foot, Golf House, Planet Sports Kids, Linea dan Kidz Station. Di samping itu, perseroan memiliki lebih dari 50 merek, termasuk Skechers, Reebok, Converse, Onitsuka Tiger, New Era, Rockport, Payless, Steve Madden, Staccato, Clarks, Hasbro, Lego dan masih banyak lagi.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Nyoman Gede Yetna mengatakan, IPO telah lama menjadi sarana perusahaan untuk menggalang dana. Selain itu, IPO juga banyak memiliki manfaat. Sebab, perusahaan publik lebih profesional, transparan dan akuntabel.

"Selain itu, perusahaan publik juga memiliki akses yang lebih kuat kepada pendanaan dan lebih dikenal masyarakat," ungkapnya.

Nyoman berharap perseroan bisa menerapkan good corporate governance. Salah satu implementasinya adalah dengan melakukan keterbukaan informasi kepada publik maupun stakeholder lainnya.