close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua MPR, Bambang Soesatyo (duduk kanan); Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia (duduk tengah); dan eks Anggota DPR, Maruarar Sirait (duduk kiri); foto bersama dengan para pimpinan Kelompok Cipayung Plus di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, pada Sabtu
icon caption
Ketua MPR, Bambang Soesatyo (duduk kanan); Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia (duduk tengah); dan eks Anggota DPR, Maruarar Sirait (duduk kiri); foto bersama dengan para pimpinan Kelompok Cipayung Plus di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, pada Sabtu
Bisnis
Sabtu, 22 Januari 2022 11:26

Pemerintah didorong jadikan kader Cipayung Plus wirausaha

Cipayung Plus juga bisa memanfaatkan program reforma agraria dan redistribusi aset yang sedang digalakan Presiden Jokowi.
swipe

Ketua MPR, Bambang Soesatyo, bersama Anggota DPR 2004-2019, Maruarar Sirait, mengajak para mahasiswa pimpinan organisasi ekstrakampus dari Kelompok Cipayung Plus menemui Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia. Tujuannya, mendorong generasi muda mentransformasikan gerakan mahasiswa menjadi kekuatan ekonomi selain sosial melalui berbagai kewirausahaan dan pengembangan UMKM.

"Cipayung Plus juga bisa memanfaatkan program reforma agraria dan redistribusi aset yang sedang digalakan Presiden Jokowi bahkan Presiden Joko Widodo secara terbuka, terus-menerus mengajak siapa pun untuk menyiapkan proposal yang jelas, yang bisa memanfaatkan hutan dan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat," kata Bamsoet, sapaan Bambang, dalam keterangan tertulis.

"Kelompok Cipayung Plus harus bisa memanfaatkan momentum ini," imbuh dia. Pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, pada Sabtu (22/1).

Kelompok Cipayung Plus yang hadir, di antaranya Ketua Umum PB HMI, Raihan Ariatama; Ketua Umum GMKI, Jefri Gultom; Ketua Umum PB PMII, Abdullah Syukri; Ketua Umum PP PMKRI, Benediktus Papa; Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI, Wiryawan; Ketua Umum PP KAMMI, Zaky Ahmad Rifai; Ketua Umum HIMA PERSIS, Iqbal Muh. Dzilal; Ketua Umum PII, Rafani Tuahuns; Ketua Umum LMND, Muhammad Asrul; Ketua Umum KMHDI, Yoga; dan Sekjen IMM, Zaky Nugraha.

Bamsoet menambahkan, Presiden Jokowi juga telah melakukan terobosan progresif dalam sejarah bangsa dengan mencabut 2.078 izin usaha tambang, 192 sektor kehutanan seluas 3.126.439 ha, serta hak guna usaha (HGU) perkebunan yang ditelantarkan seluas 34,448 ha. Menurutnya, itu menunjukan besarnya peluang usaha yang bisa digarap.

"Mahasiswa sebagai kaum terpelajar yang memiliki kreativitas dan inovasi tanpa batas harus bisa merumuskan program usaha yang baik dalam pemanfaatan hutan dan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat. Tidak perlu membuat korporasi atau perusahaan yang besar, kalangan mahasiswa bisa memulainya dengan membentuk koperasi, UMKM, maupun kelompok usaha bersama," tuturnya menyarankan.

Menurut politikus Partai Golkar ini, tingkat kewirausahaan di Indonesia masih rendah karena hanya mencapai 3,5% dari total populasi pada 2020. Angka itu lebih rendah dibandingkan negara lain, seperti Malaysia 5%, Singapura 7%, China 10%, dan Jepang 11%.

"Dengan terlibat aktif di berbagai kegiatan kewirausahaan, mahasiswa telah turut menyiapkan masa depan yang cerah bagi Indonesia sehingga kelak ketika lulus kuliah, mereka semakin matang untuk menghadapi perekonomian global sekaligus siap mewujudkan kedaulatan ekonomi bangsa melalui berbagai kegiatan usaha yang semakin maju dan berkembang," tandasnya.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan