Pemerintah diminta mengucurkan stimulus agar industri perfilman tanah air kembali bergeliat lantaran sempat lesu imbas pandemi Covid-19. Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian dikabarkan tengah membahasnya.
"Skema stimulus untuk industri perfilman Indonesia saat ini sedang dipersiapkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan berkomunikasi dengan para pelaku industri film Indonesia," ujar sineas Mira Lesmana kepada Alinea, Jumat (19/3).
Lantaran masih digodok, produser film Ada Apa dengan Cinta ini belum bisa mengonfirmasi tentang bentuk stimulus yang dikabarkan disalurkan melalui bioskop.
"Belum ada yang final," ucapnya. "Minggu depan, kami akan koordinasi lagi dengan tim kami bersama tim dari Menko Perekonomian."
Meski demikian, menurut Mira, bantuan tersebut diperlukan mengingat ada sekitar 50.000 pekerja industri film, animasi, dan video di Indonesia pada 2019. Pun rerata ada 10 pekerja bioskop per layan sebelum pandemi. Jumlah layar bioskop di tanah air sebanyak 2.217.
Sayangnya, jumlah itu menyusut signifikan saat pandemi Covid-19. Berdasarkan datanya, hanya 7 judul film yang dirilis di bioskop selama pagebluk. Saat normal jumlahnya mencapai 129 judul film.
Kemudian, hanya 190 dari 420 situs bioskop yang beroperasi dalam setahun terakhir. "Otomatis banyak pekerja film yang kehilangan pekerjaan," jelasnya.
Karenanya, insan perfilman mendorong stimulus agar roda industri kembali berjalan. "Bioskop sebagai penyumbang 90% dan pemasukan sebuah film bisa beroperasi secara optimal, produser confident memutar filmnya di bioskop dan berproduksi lagi, sehingga para pekerja film di semua subsektor kembali bisa mendapatkan penghasilan," tutup Mira.