close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi LGP 3 kg. Foto Antara
icon caption
Ilustrasi LGP 3 kg. Foto Antara
Bisnis
Jumat, 16 Desember 2022 13:11

Pemerintah diminta matangkan wacana setop distribusi gas LPG 3 kg

Masih ada perbedaan data yang dimiliki oleh pemerintah terkait distribusi LPG 3 Kg.
swipe

Pemerintah sebaiknya mempertimbangkan dengan matang persoalan teknis rencana pembatasan pendistribusian gas LPG 3 kilogram (kg) kepada masyarakat. Jangan sampai pemberlakuan kebijakan tersebut malah akan menyulitkan masyarakat.

Hal itu disampaikan anggota Komisi VII DPR Mulyanto, merespon rencana pemerintah membatasi pendistribusian gas LPG 3 kg mulai 2023.

Politikus PKS itu mengatakan, pemerintah harus memastikan lebih dulu akurasi basis data yang akan digunakan untuk pembatasan distribusi LPG 3 kg itu. Jangan sampai ada masyarakat miskin yang malah tidak terdata.

"Pemerintah harus dapat memastikan bahwa penggunaan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) sebagai dasar pembatasan pendistribusian LPG 3 kg memang benar-benar efektif dan akurat sehingga tidak menyulitkan masyarakat," kata Mulyanto kepada wartawan, Jumat (16/12).

Mulyanto menuturkan, di satu sisi memang rencana pembatasan distribusi ini harus dilaksanakan. Mengingat beban APBN saat ini cukup berat. Apalagi ketika harga LPG internasional dan nilai tukar USD melambung. Selain itu, pembatasan ini juga perlu dilakukan agar penyaluran LPG 3 kg tepat sasaran.

Persoalannya adalah, kata dia, pada pendataan.

"Ini masalah serius karena data Pemerintah berbeda-beda. Apalagi sekarang akan menggunakan data baru yakni data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE)," tuturnya.

Ia menyarankan, sebaiknya pemerintah melakukan sinkronisasi data dengan data-data yang telah ada yang selama ini dipakai secara akurat, baru melaksanakan uji coba terbatas lebih dahulu. Kemudian, dievaluasi sebelum memberlakukan kebijakan ini secara luas. Jangan serta-merta diterapkan.

"Ini bisa kacau di masyarakat," ujar Mulyanto.

Mulyanto meminta pemerintah bertahap dan konsisten dalam menerapkan kebijakan ini. Jangan seperti pembatasan BBM yang menggunakan MyPertamina yang akhirnya maju-mundur, dan malah tak terdengar lagi beritanya hari ini.

"Bagusnya dimulai dahulu dengan pembatasan BBM, agar tepat sasaran. Kalau sukses baru dilanjutkan untuk distribusi LPG. Ini perlu sinkronisasi dan persiapan yang matang. Apalagi kita tengah memasuki tahun politik. Jangan sampai menimbulkan kebisingan baru yang tidak perlu," tuturnya.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan