Pemerintah mengakselerasi belanja di awal tahun untuk mencapai pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2021 menuju level positif.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan belanja pemerintah yang terus digenjot salah satunya adalah penggelontoran dana program perlindungan sosial (Perlinsos) kepada masyarakat miskin yang terdampak pandemi Covid-19.
"Kami mempercepat pengeluaran pemerintah, termasuk program perlindungan sosial dan anggaran pemulihan ekonomi,” katanya dalam Investor Forum 2021 yang digelar secara virtual, Selasa (2/3).
Airlangga menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp699,43 triliun dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diyakini dapat menjadi stimulus perbaikan perekonomian.
Dengan mempercepat penyaluran dana PEN tersebut di awal tahun ini, dia optimistis akan mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal I dan kuartal-kuartal selanjutnya.
Anggaran PEN sendiri memiliki fokus pada lima bidang, yakni kesehatan Rp176,3 triliun, perlindungan sosial Rp157,41 triliun, program prioritas Rp125,06 triliun, insentif usaha Rp53,86 triliun, serta dukungan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pembiayaan korporasi Rp186,81 triliun.
"Jadi karena pemerintah juga fokus untuk memiliki target pertumbuhan minimum pada kuartal I-2021, kami berharap ada perbaikan lebih lanjut," ucapnya.
Di samping itu, dia mengungkapkan pemerintah saat ini juga terus berupaya menyukseskan jalannya vaksinasi bagi masyarakat. Baginya, penciptaan herd immunity akan menjadi game changer bagi pemulihan ekonomi.
Oleh karena itu, Airlangga yang juga sebagai Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) mengaku terus berusaha menyeimbangkan antara pemulihan ekonomi dan pemulihan kesehatan masyarakat. Pasalnya, keduanya saling terhubung dan berkaitan.
"Kami tetap harus menjaga keseimbangan antara penanganan pandemi serta mendorong pemulihan ekonomi. Pemerintah akan fokus memulihkan kepercayaan konsumen dengan mempercepat vaksinasi,” kata dia.