Bagi Anda yang berminat untuk berinvestasi, instrumen satu ini bisa menjadi pilihan. Pemerintah kembali membuka masa penawaran green sukuk ritel atau sukuk tabungan seri ST007 kepada investor individu.
Masyarakat hanya perlu merogoh kocek minimal Rp1 juta untuk membeli green sukuk tersebut, sedangkan maksimal dibatasi sebesar Rp3 miliar. Produk ini ditetapkan dengan kupon mengambang sebesar 5,5%.
Untuk masa penawaran akan berlangsung mulai 4 November 2020 pukul 09.00 WIB dan ditutup pada 25 November 2020 pukul 10.00 WIB.
Proses pemesanan pembelian ST007 secara online dilakukan melalui empat tahap, yaitu registrasi atau pendaftaran, pemesanan, pembayaran, dan settlement. Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan mitra distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.
"Tujuan penerbitan ST007 secara online adalah untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SBSN (surat berharga syariah negara) ritel, menyediakan alternatif investasi bagi masyarakat, mendukung terwujudnya keuangan inklusif, serta memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2020," tulis keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Rabu (4/11).
ST007 merupakan penerbitan green sukuk ritel kedua. Melalui penerbitan ST007, pemerintah akan membiayai proyek-proyek ramah lingkungan, seperti transportasi berkelanjutan atau sustainable transportation dan ketahanan terhadap perubahan iklim atau resilience to climate change sebagaimana digariskan dalam green bond atau sukuk framework.
Upaya pemerintah ini diharapkan dapat menurunkan emisi gas rumah kaca sebagai bagian dari komitmen untuk mengurangi dampak perubahan iklim yang telah terjadi.
Melalui pembelian instrumen ini, pemerintah memberi kesempatan kepada investor individu untuk berpartisipasi dalam pembiayaan pembangunan nasional sekaligus berkontribusi dalam aksi mitigasi perubahan iklim.
Nah, masyarakat yang berminat membeli ST007 dapat menghubungi 31 mitra distribusi (Midis) yang telah ditunjuk oleh pemerintah, yaitu:
- PT Bank Central Asia Tbk.
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
- PT Bank Permata Tbk.
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
- PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
- PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
- PT Bank Panin Tbk.
- PT Bank CIMB Niaga Tbk.
- PT Bank DBS Indonesia
- PT Bank OCBC NISP Tbk.
- PT Bank HSBC Indonesia
- PT Bank Commonwealth
- PT. Bank UOB Indonesia
- PT. Bank Mega Tbk.
- PT Bank Syariah Mandiri
- PT Bank BRISyariah Tbk.
- PT Bank Muamalat Tbk.
- PT Bank BNI Syariah
- PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
- PT Danareksa Sekuritas
- PT. Bahana Sekuritas
- PT Mandiri Sekuritas
- PT Sinarmas Sekuritas
- PT Bareksa Portal Investasi
- PT Star Mercato Capitale (Tanamduit)
- PT Nusantara Sejahtera Investama (Invisee)
- PT Investree Radhika Jaya
- PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku)
- PT Lunaria Annua Teknologi (Koinworks)