Pemerintah mendapatkan dana segar dari penjualan surat utang negara (SUN) dalam rupiah senilai Rp11,32 triliun.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, telah melakukan lelang SUN dalam lima seri.
Penjualan SUN tersebut dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multi price).
Kelima seri SUN tersebut di antaranya SPN12181004 (reopening), SPN12190704 (new issuance), FR0063 (reopening), FR0065 (reopening), dan FR0075 (reopening).
"Total penawaran yang masuk sebesar Ro 21,465 triliun," seperti dikutip dalam siaran pers DJPPR, Selasa (3/7).
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengklaim dengan diperolehnya dana Rp11,32 triliun tersebut, merupakan suatu hasil yang cukup baik, apalagi dalam situasi yang tekanan global yang terjadi.
Sentimen terhadap mata uang regional, kata dia, terutama China, masih berlanjut sehingga Indonesia juga harus terus mewaspadai. Saat bersamaan, pemerintah tetap harus mengelola APBN secara berhati-hati sampai dengan akhir tahun.
"Sampai hari ini saya rasa pembiayaan masih tetap bisa terjaga dengan baik," kata Menkeu usai melakukan rapat paripurna di DPR.
Sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 24 tahun 2002 tentang SUN, Menteri Keuangan mentapkan hasil lelang sebagai berikut:
Data hasil lelang surat utang negara (SUN) dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan.