Pemerintah kembali memperpanjang Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 100% untuk kendaraan berotor sampai akhir 2021.
Sebelumnya, melalui melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 120/PMK 010/2021, besaran insentif ini hanya berlaku dari Maret hingga Agustus 2021, namun pemerintah memutuskan untuk memperpanjang sampai dengan akhir tahun.
Dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, insentif yang diperpanjang meliputi PPnBM DTP sebesar 100% untuk kendaraan bermotor penumpang dengan kapasitas mesin 1.500 cc.
Sedangkan, PPnBM DTP sebesar 50% untuk kendaraan bermotor penumpang 4×2 dengan kapasitas mesin lebih dari 1.500 cc sampai 2.500 cc. Selain itu, PPnBM DTP sebesar 25% untuk kendaraan bermotor penumpang 4×4 dengan kapasitas mesin lebih dari 1.500 cc sampai 2.500 cc.
"Perpanjangan insentif dilakukan untuk menstimulasi konsumsi masyarakat kelas menengah seiring dengan perkembangan positif penanganan pandemi Covid-19, sehingga diharapkan terus dimanfaatkan," kata Febrio Kacaribu selaku Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu).
Secara kumulatif dari Januari hingga Juli 2021, penjualan mobil ritel sebesar 38,5% dari periode yang sama di tahun lalu. Dengan adanya kenaikan ini, maka dapat dikatakan adanya geliat positif sebagai dampak dari kebijakan insentif diskon pajak.
Dengan adanya peningkatan jualan tersebut, maka produsen kendaraan bermotor dapat kembali beroperasi dengan kapasitas yang lebih tinggi. Sedangkan produksi mobil, secara kumulatif dari Januari hingga Juli 2021 tumbuh sebesar 49,4%.
Tingginya tingkat produksi ini, bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan secara domestik, tetapi juga mampu ekspor kendaraan Complete Knockdown (CKD) dengan persentase kenaikan sebesar 169,7%.
Meskipun industri kendaran bermotor sudah mulai pulih, tetapi tingakat produksi di Kuartal II/2021 masih belum kembali pada level pra pandemi. Karena itu, pemerintah kembali memperpanjang dukungan insentif diskon PnBM.
"Momentum pemulihan sektor otomotif nasional diharapkan terus berlanjut seiring dengan kondisi pandemi yang lebih terkendali dan penguatan ekonomi global yang mendorong permintaan ekspor produk otomotif nasional," ujar Febrio.