close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024 Arifin Tasrif menyatakan salah satu catatan yang menjadi perhatian ke depan yakni memperbaiki defisit transaksi berjalan (current account defisit/CAD). / Antara F
icon caption
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024 Arifin Tasrif menyatakan salah satu catatan yang menjadi perhatian ke depan yakni memperbaiki defisit transaksi berjalan (current account defisit/CAD). / Antara F
Bisnis
Rabu, 26 Januari 2022 08:41

Pemerintah lakukan uji coba penggunaan bensin sawit

Produksi Bensa direncanakan berkapasitas 238,5 kilo liter (kl) per hari.
swipe

Pemerintah mulai melakukan uji coba pembuatan bensin dengan minyak sawit industri (Bensa) skala demo plant, dengan bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Produksi Bensa akan jadi parameter penyusunan Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED).

Produksi Bensa yang direncanakan berkapasitas 238,5 kilo liter (kl) per hari akan dibangun di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dan Kabupaten Pelalawan, Riau.

Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, ini merupakan ide lama yang diinisiasi oleh ITB. Lalu, pihaknya mendorong agar bisa ditingkatkan dari hasil skala laboratoriumnya.

"Dari skala pilot plantnya yang ada sekarang ini 1000 liter umpan per hari, itu sudah bisa dihasilkan juga bahan bakar Bensa yang pada saat katalisnya masih segar bisa menghasilkan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) 115, bahan bakar yang berkualitas tinggi," kata Arifin dalam keterangan resminya, Rabu (26/1).

Arifin mengatakan, energi berkualitas tinggi kini sudah menjadi tuntutan zaman. Di mana masyarakat di dunia sudah lebih peduli penggunaan energi yang ramah lingkungan.

"Tuntutan ke depan memang harus menggunakan energi yang bersih, energi yang bisa terbarukan. Untuk itu langkah ini sudah tepat, tinggal bagaimana kita melaksanakannya agar proyek ini memiliki nilai komersial yang kompetitif," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, Bensa merupakan salah satu jenis bahan bakar nabati (BBN) yang perlu terus didorong pengembangannya oleh pemerintah untuk mencapai kemandirian energi dengan mengurangi impor.

Saat ini, kata Arifin, Bensa masih dalam tahap pilot project, sehingga masih butuh perjuangan yang panjang untuk bisa ke tahap komersial. Namun, dari skala laboratorium, dari pilot plant, sudah bisa mengambil parameter-parameter penting menuju ke arah skala produksi komersial.

"Kemudian juga kita bisa memikirkan kedepannya menjadi skala komersial yang memang bisa dimanfaatkan bukan hanya di dalam negeri, mudah-mudahan juga bisa diekspor ke luar negeri," ujarnya.

img
Anisatul Umah
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan